jpnn.com, BANYUWANGI - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui program jasa konsultasi memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani beras dan kopi wilayah Ijen, di bawah naungan Koperasi Klaster Ijen Banyuwangi (KKIB).
Pelatihan yang didampingi oleh PT Souvantara Portaverda Gemilang (Souvantara) ini diberikan selama tujuh bulan kepada sepuluh ketua kelompok tani, yang merupakan anggota dari KKIB yang tersebar dari tiga desa yaitu, Desa Paspan, Tamansari, dan Telemung.
BACA JUGA: Dorong Meningkatnya Ekspor, LPEI Gelar Pelatihan UMKM di Bali
Pelatihan ini juga bertujuan untuk membantu para petani beras dan kopi khususnya di Kawasan Ijen, Banyuwangi agar memahami rantai produksi dari hulu hingga hilir yang sesuai dengan standar ekspor.
Hal ini tentu saja untuk menghasilkan kualitas produk yang berorientasi ekspor sehingga bisa meningkatkan daya saing produk tersebut.
BACA JUGA: Kondisi Nikita Mirzani Sempat Drop, Dua Seterunya Nyinyir Begini
Dengan memiliki sertifikasi organik, diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan daya jual komoditi asal Banyuwangi di pasar global.
Selain pelatihan, pendampingan juga diberikan agar para peserta pelatihan mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya selama pelatihan pada kegiatan usahanya.
BACA JUGA: Gugat Cerai, Larissa Chou Sebut Alvin Faiz Pria Penghancur
Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto berharap melalui peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal, pembangunan infrastruktur, pengembangan koperasi dan komoditi unggulan daerah setempat, pengembangan ekonomi kerakyatan dapat terwujud.
"Disitulah peran LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan yang senantiasa berupaya meningkatkan kapasitas daerah agar dapat melakukan kegiatan wilayah," kata Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Cabut Gigi Jangan Langsung Merokok, Bahaya Banget!
Redaktur & Reporter : Yessy