LPEI Bersinergi Membangun Desa Devisa Tenun Gresik

Selasa, 02 November 2021 – 16:44 WIB
LPEI bersinergi dalam membangun Desa Devisa Tenun Gresik. Foto dok Indonesia Eximbank  

jpnn.com, GRESIK - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank bersinergi dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Gresik, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan dan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindang (Diskoperindag) Kabupaten Gresik untuk mengembangkan potensi Desa Wedani.

Terdapat 1.500 orang penenun perempuan memproduksi sarung tenun ATBM (alat tenun bukan mesin), yang tergabung dalam kelompok penenun Koperasi Wedani Giri Nata (WGN).

BACA JUGA: Manfaat Air Kelapa untuk Jantung dan Waktu Terbaik Meminumnya

Sarung tenun ATBM Desa Wedani merupakan komoditi unggulan dari Desa Devisa Tenun Gresik, yang mencerminkan kearifan lokal dengan memiliki unsur kebudayaan setempat.

Melalui Program Desa Devisa, LPEI akan berkolaborasi dengan sejumlah institusi pusat dan daerah untuk memberikan pendampingan pada aspek kelembagaan, produksi hingga akses pasar kepada anggota maupun pengurus Koperasi Wedani Giri Nata.

BACA JUGA: Penghasilan Teuku Ryan Lebih Rendah dari Ria Ricis, Begini Respons Keluarga

Saat ini kapasitas produksi sarung tenun dari Desa Wedani mencapai 146.400 lembar sarung perbulannya. Dengan adanya Program Desa Devisa ini, ditargetkan di Semester I tahun 2022 Koperasi WGN sudah dapat melakukan ekspor perdana dan produk yang dihasilkan pun sudah mematuhi standar internasional.

“Program Desa Devisa yang dimiliki LPEI ini bertujuan membangun dan meningkatkan potensi suatu kawasan yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor, diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya yang lebih baik. Dan juga menghasilkan devisa dari kegiatan usaha yang dilaksanakan secara berkesinambungan,” ujar Direktur Eksekutif LPEI James Rompas saat memberikan sambutan di acara Peresmian Desa Devisa Tenun Gresik, Senin (1/11).

BACA JUGA: Generasi Muda Perlu Berperan dalam Meningkatkan Kesadaran Udara Bersih

Dengan diresmikannya Desa Devisa Tenun Gresik, Desa Wedani menjadi desa ke-24 yang mengikuti Program Desa Devisa LPEI sehingga total penerima manfaat dari program ini telah mencapai 2.774 orang petani/penenun dan ditargetkan akan terus bertambah ditahun-tahun berikutnya.

Program Desa Devisa dimulai sejak 2019 dengan Desa Devisa Kakao di Jembrana, Bali menjadi Desa Devisa pertama yang memiliki komoditas unggulan berupa biji kakao difermentasi selanjutnya Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta dengan produk kerajinan ramah lingkungan yang telah mampu melakukan ekspor secara berkelanjutan ke Eropa.

Hingga November 2021, LPEI sudah meresmikan tiga desa devisa yaitu Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi, Kopi Subang, Tenun Gresik.

Kedepannya LPEI terus akan bersinergi membangun desa-desa melalui Program Desa Devisa.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler