jpnn.com, JAKARTA - Program pelatihan ekspor merupakan rangkaian dari Coaching Program for New Exporter (CPNE), yang diselenggarakan secara serentak di tiga kota besar di Indonesia oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank pada hari ini, Kamis (8/7) di Medan, Surakarta dan Denpasar.
Pelatihan kedua yang dilakukan secara virtual ini hampir diikuti oleh hampir 100 orang pelaku usaha dari berbagai sektor.
BACA JUGA: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Ditangkap, Warganet Ramai Nitip Sandal
Kegiatan CPNE telah diselenggarakan LPEI sejak 2015 untuk memberikan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan kepada pelaku UMKM selama satu tahun di wilayah tertentu untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha hingga mencetak eksportir baru berkualitas.
Dalam menyiapkan pelaku UMKM berorientasi ekspor yang berdaya saing, kegiatan CPNE tahap pertama pada 2021 telah diselenggarakan di Medan, Surakarta dan Denpasar sejak Maret hingga Juni 2021.
BACA JUGA: Cetak Eksportir Andal, LPEI Bersama Pemkab Kendal Gelar Pelatihan
Pada pelatihan kali ini LPEI bekerja sama dengan Export Center Surabaya dan Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang dalam memberikan bimbingan pelatihan ekspor, termasuk strategi negosiasi ekspor dan strategi pemasaran ekspor.
Tenaga ahli dari Export Center Surabaya sekaligus eksportir yang telah berpengalaman selama 15 tahun, M. Fernanda Reza hadir sebagai narasumber modul strategi negosiasi ekspor, sedangkan untuk modul pelatihan mengenai strategi pemasaran ekspor diberikan oleh Bastia Turidobroto tenaga ahli dari FTA Center Semarang.
BACA JUGA: Mengenal Winning Eleven, Gim Olahraga Paling Populer
“Antusiasme para peserta CPNE tahun ini sungguh luar biasa. Meskipun diadakan secara daring, mereka tetap semangat melahap semua materi yang diberikan. Mereka pun hadir dengan profil produk yang beraneka ragam dan yang membuat saya terkesan adalah produk-produk tersebut merupakan produk-produk unggulan daerah," ucap Fernanda Reza.
Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto dalam kesempatan terpisah mengatakan pelatihan tahap kedua ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan yang akan diberikan selama satu tahun mendatang.
"Pelatihan ini diharapkan bisa mencetak eksportir-eksportir yang andal dan terampil sehingga mampu bersaing di pasar global," tutur Agus.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy