LPEM FEB UI Sebut Perputaran Uang di Laga Timnas Indonesia vs Argentina Tembus Rp 1 Triliun

Jumat, 23 Juni 2023 – 19:07 WIB
Uang Rupiah. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Yusuf Reza meyakini potensi perputaran uang menembus angka Rp 1 triliun dampak dari laga FIFA Match Day antara Timnas Indonesia vs Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (19/6/2023).

Yusuf mengatakan angka itu akan bisa lebih tinggi lagi jika Timnas Argentina datang membawa skuad komplet beserta para bintangnya yang memiliki banyak fan di Indonesia seperti Lionel Messi, Angel Di Maria dan Nicolas Otamendi untuk ikut merumput di Stadion Utama GBK.

BACA JUGA: Jokowi Kirim Sinyal Dukung Prabowo-Erick di Laga FIFA Match Day Indonesia vs Argentina

“Kami optimistis angka tersebut tercapai, namun pergelaran kemarin mengindikasikan bahwa potensi dampaknya bisa lebih besar lagi apabila Timnas Argentina datang dan bermain full team,” ujar Yusuf dalam keterangannya, Jumat (23/6/2023).

Yusuf menjelaskan penelitian yang dilakukan LPEM FEB UI mengukur potensi dampak ekonomi yang tercipta dari diselenggarakannya FIFA Match Day kemarin, berdasarkan sejumlah asumsi seperti jumlah penonton, rata-rata pengeluaran untuk makan minum, transportasi dan hotel serta pengeluaran untuk menyelenggarakan pertandingannya itu sendiri.

BACA JUGA: Uang Pensiun Rp 1,6 Miliar Kakek di Pekanbaru Hilang di Bank, Polda Riau Bergerak

“Tentu untuk mengonfirmasi angka-angka tersebut perlu data dari berbagai pihak seperti penyelenggara, media, dan bisnis-bisnis lain,” ucapnya.

Menurut dia, ada nilai tambah ekonomi sebesar Rp 495 miliar atas terselenggaranya pertandingan tersebut jika dilihat dari antusiasme masyarakat yang hadir secara langsung untuk menyaksikan pertandingan yang bersejarah tersebut.

BACA JUGA: LPEM UI Sebut Peningkatan Ekspor CPO Mendongkrak Harga TBS Sawit

“Angka Rp 1 triliun merupakan potensi jumlah perputaran uang di seputaran FIFA Match Day tersebut. Namun, yang lebih perlu dicermati adalah potensi nilai tambah sebesar Rp 495 miliar. Kami meyakini angka tersebut tercapai mengingat FIFA Match Day Senin lalu berjalan sukses dan animo masyarakat terhadap pergelaran tersebut juga sangat tinggi,” kata Yusuf.

Lebih lanjut, Yusuf menyampaikan kesempatan kerja yang tercipta dari laga tersebut juga lumayan cukup tinggi sekitar 5.719 orang meskipun hanya bersifat temporer atau sementara.

Untuk itu, dia mendorong supaya kesempatan pembukaan lapangan pekerjaan terbuka secara permanen event seperti itu harus rutin digelar.

“Kesempatan kerja yang kami hitung sebagian besar bersifat temporer mengingat FIFA Match Day bersifat one off sehingga stimulusnya pun hanya masuk ke perekonomian satu kali. Untuk mengonversi kesempatan kerja tersebut menjadi lebih permanen,” tuturnya.

“Tugas ke depan adalah melanjutkan kesuksesan tontonan olahraga kemarin ke dalam kompetisi sepak bola yang terselenggara rutin, profesional, dan aman. Dengan demikian, kesempatan kerja dan potensi-potensi ekonomi yang lain dapat tercipta dengan lebih sustainable,” imbuhnya.

Selain itu, Yusuf mengatakan suksesnya penyelenggaraan FIFA Match Day kemarin sedikit banyak memperbaiki citra Indonesia di mata dunia terkait dengan penyelenggaraan acara-acara berskala global. Pertandingan yang menjadi sorotan banyak pihak itu berjalan aman dan lancar.

“Antusiasme masyarakat sangat tinggi namun kita bisa menyelenggarakannya dengan lancar dan aman,” ungkapnya.

Keberhasilan Indonesia menyelenggarakan pertandingan berskala internasional itu juga memperbaiki wajah sepak bola nasional yang sempat tercoreng akibat tragedi Kanjuruhan dan gagalnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Kami melihat FIFA Match Day kemarin sebagai momentum untuk mengembalikan citra sepakbola Indonesia, baik di mata masyarakat nasional maupun internasional, pasca Tragedi Kanjuruhan dan kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20,” urainya.

Kesuksesan FIFA Match Day perlu dilanjutkan dengan penyelenggaraan kompetisi sepak bola yang rutin, aman, dan profesional. Ini kunci agar anggaran yang luar biasa di atas tidak sia-sia,” papar Yusuf.

Sebelumnya, dalam penelitian LPEM FEB UI menyebutkan bahwa Indonesia bisa 'balik modal' setelah berhasil mendatangkan tim bercap juara dunia itu ke Indonesia. Perputaran uang yang bisa timbul saja sudah hampir Rp 1 triliun.

Dalam penelitian itu juga menyebutkan laga tersebut berdampak kepada nilai tambah ekonomi yang terjadi.

LPEM FEB UI memperkirakan tercipta pula tambahan pendapatan rumah tangga pekerja Rp 188 miliar.

Sebanyak tiga sektor yang mendapat dampak terbesar dari tambahan pendapatan rumah tangga adalah penyediaan makanan dan minuman 56,26 persen, jasa kesenian hiburan dan rekreasi 36,04%, dan sektor perdagangan selain motor dan mobil sebesar 10,90 persen.

Indonesia vs Argentina juga dinilai dapat menyediakan ribuan lapangan kerja secara temporer.

LPEM FEB UI mencatat potensi penciptaan kesempatan kerja pada gelaran sepak bola ini ada sekitar 5.719 orang.

LPEM FEB UI juga mencatat terdapat potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp 28 miliar.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler