LPEM UI Rilis White Paper, Rekomendasi Investasi Panas Bumi

Senin, 05 Februari 2024 – 16:42 WIB
Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Harris Yahya, S.T., M.T. menyambut baik inisiatif dari LPEM FEB Universitas Indonesia dalam meluncurkan white paper panas bumi. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) telah menelaah secara komprehensif tentang berbagai aspek yang berperan penting dalam pengembangan bisnis panas bumi di Indonesia, khususnya dari segi teknis, regulasi, dan finansial.

Hal itu dituangkan dalam White paper yang berjudul "Analisis Bisnis dan Kebijakan untuk Mendorong Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia”.

BACA JUGA: LPEM FEB UI Sebut Perputaran Uang di Laga Timnas Indonesia vs Argentina Tembus Rp 1 Triliun

Buku putih ini juga menawarkan sejumlah rekomendasi kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan investasi PLTP untuk mempercepat laju peningkatan bauran energi panas bumi di Indonesia.

Wakil Kepala LPEM FEB UI bidang pendidikan dan pelatihan Mohamad Dian Revindo, Ph.D menyampaikan white paper ini secara cermat melakukan evaluasi mendalam terhadap kondisi saat ini, melibatkan analisis menyeluruh terkait regulasi dan lanskap investasi dalam bisnis energi panas bumi di Indonesia.

BACA JUGA: LPEM UI: Kehadiran Beras Impor Tak Sesuai Harapan Masyarakat

"Dengan fokus pada tantangan dan peluang yang ada, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pandangan yang objektif guna mendukung pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan yang terinformasi," ujar Mohamad Dian dalam kata sambutannya di Kampus UI Depok Jawa barat pada Senin (5/2).

Kepala Green Economy and Climate Research Group LPEM FEB UI Dr. Alin Halimatussadiah dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan pemahaman terkait sifat dan risiko alami dari segi teknis, regulasi, dan finansial untuk memberikan konteks terhadap tantangan dan peluang untuk investasi bisnis panas bumi.

Alin juga memaparkan rekomendasi harga yang merupakan hasil permodelan finansial tim LPEM FEB UI.

Alin menyebut White paper ini berperan menghadirkan identifikasi strategi penetapan harga dan kontrak yang efektif untuk proyek pembangkit listrik energi panas bumi, serta kondisi pemungkin yang dapat mendorong investasi panas bumi.

"Pada akhirnya, dokumen ini ditujukan untuk memberikan masukan terhadap berbagai pemangku kepentingan untuk memajukan bisnis panas bumi di Indonesia," ucap Alin.

Direktur Panas Bumi, Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Harris Yahya, S.T., M.T. menyambut baik inisiatif dari LPEM FEB Universitas Indonesia dalam meluncurkan white paper mengenai analisis bisnis dan kebijakan untuk mendorong investasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia.

"Inisiatif ini sesuai dengan visi pemerintah untuk memperkuat sektor energi panas bumi sebagai bagian integral dari portofolio energi nasional," ucap Harris.

Dia berharap buku putih dapat menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi para praktisi, akademisi dan pembuat kebijakan yang tertarik dalam menggali potensi energi panas bumi di Indonesia.

"Kami mengundang seluruh pihak yang peduli terhadap perkembangan energi berkelanjutan untuk mempelajari studi yang dilakukan oleh LPEM FEB UI," ungkapnya.

Sebagai penutup, pemerintah berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak terkait guna mencapai target strategis pembangunan sektor energi panas bumi di Indonesia.

“Terima kasih kepada LPEM FEB Universitas Indonesia atas kontribusinya dalam mengakselerasi perkembangan energi terbarukan di negeri ini", ujar Harris Yahya.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
LPEM UI   LPEM   UI   panas bumi   Bisnis  

Terpopuler