LPS Ubah Skema Tingkat Bunga Penjaminan

Rabu, 14 September 2016 – 07:17 WIB
Ilustrasi. Foto: Radar Semarang

jpnn.com - JAKARTA – Skema tingkat bunga penjaminan rupiah dan valuta asing (valas) pada bank umum serta bank perkreditan rakyat (BPR) diubah.

Tingkat bunga penjaminan simpanan bank umum turun 50 basis poin (bps) atau menjadi 6,25 persen dalam rupiah, dan 75 bps dalam bentuk valas. Bunga penjaminan simpanan rupiah di BPR dipatok 8,75 persen.

BACA JUGA: Maksimalkan Penjualan Mitsubishi, Krama Yudha Banjir Promo

Penyesuaian suku bunga itu efektif berlaku periode 15 September 2016 hingga 15 Januari 2017. Penetapan tingkat bunga penjaminan sejalan dengan perkembangan suku bunga simpanan perbankan dalam bentuk rupiah dan valas.

Penyesuaian itu klaim, LPS sesuai dengan stabilitas ekonomi makro, dan kondisi likuiditas perbankan berada dalam posisi memadai. Likuiditas rupiah juga tetap terjaga dan diproyeksi tetap kuat menyusul amnesti pajak.

BACA JUGA: Konversi Bank NTB ke Syariah Dinilai Hanya Pencitraan

”Perbankan terlihat dapat melanjutkan tren penurunan suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman antarbank,” tutur Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah di Jakarta, Selasa (13/9).

Di samping itu, kata Halim, LPS mengimbau perbankan memerhatikan ketentuan tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rangka penghimpunan dana serta kondisi likuiditas dalam waktu ke depan.

BACA JUGA: Produk UKM Bakal Ditampilkan di Multimedia Pesawat Lion Air

Bank harus memberitahukan kepada nasabah penyimpan mengenai tingkat bunga penjaminan simpanan berlaku. Caranya dengan menempatkan informasi di tempat mudah diketahui nasabah.

LPS menggunakan dua metodologi baru dalam menetapkan suku bunga penjaminan simpanan. Pertama, LPS mematok suku bunga berdasar pergerakan bunga bank-bank dianggap menjadi market leader.

Dalam hal ini, LPS mencari bank-bank yang menjadi penggerak bunga deposito di pasar.

Selanjutnya, metodologi kedua setelah mengamati pergerakan suku bunga bank deposito dan simpanan mencerminkan kondisi pasar, LPS melakukan renormalisasi LPS rate mengikuti pergerakan suku bunga simpanan didominasi bank-bank leader.

”LPS rate sedikit tertinggal bunga simpanan bank-bank leader dalam menentukan suku bunga simpanan. Kedua gerakan itu harus dinormalisasi supaya merefleksikan volatilitas di pasar,” ulas Halim.

Halim optimistis metode baru LPS rate mampu memperkuat proses transmisi terhadap suku bunga simpanan di pasar. Perubahan suku bunga penjaminan simpanan akan mudah mengalami penurunan. (far/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Citilink Larang Penumpang Isi Baterai Samsung Galaxy Note 7 di Pesawat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler