LRT Siantar-Parapat Bisa Jadi Transportasi dan Atraksi

Selasa, 04 April 2017 – 21:02 WIB
Danau Toba di Sumatera Utara. Foto: dokumen Sumut Pos

jpnn.com, MEDAN - Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) berupaya mencari terobosan. Dalam rangka mengembangkan Danau Toba dan sekelilingnya sebagai destinasi wisata andalan, badan otorita pimpinan Ari menjadikan akses sebagai critical succes factor. Menpar Arief Yahya pun meminta Menhub Budi Karya Sumadi, untuk reaktivasi semua jalur kereta api yang sudah lama tidak aktif.

Masalah transportasi memang masih menjadi persoalan tersendiri bagi wisatawan yang hendak menjangkau danau kaldera terbesar di dunia itu. Rencana pembangunan kereta api dari Pematang Siantar ke Parapat juga baru tahap kajian kelayakan. Padahal, moda itu akan menjadi transportasi bagi wisatawan dari Medan.

BACA JUGA: Punya Pantai Memesona, Geopark Belitong Bakal Mendunia

Ari menuturkan, BOPDT pada Rabu lalu (29/3) ikut hadir dalam rapat di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan agenda membahas kajian kelayakan pembangunan jalur KA Siantar-Parapat. “Kajian yang akan dilakukan terkait aspek finansial, ekonomi dan dampak lingkungan yang akan terjadi dengan dibangunnya jalur KA Siantar-Parapat,” ujar Ari, Selasa (4/4).

Menurutnya, ada tiga alternatif untuk jalur KA Siantar-Parapat. Hanya saja, jalur itu melewati area-area tertentu yang harus dimasukkan ke dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Pematang Siantar.

BACA JUGA: Yuk... Lihat Pameran Adiwastra Nusantara 2017 di JCC

Selain itu juga masih ada persoalan lain dari sisi regulasi. “Perlu mengkaji ulang peraturan perundang-undangan terkait rencana pembangunan jalur KA,” katanya.

Karenanya, ada alternatif lain yang muncul. Yakni opsi pembangunan light rail transit atau LRT.

BACA JUGA: Kemenpar Promosikan 11 Destinasi Wisata Bahari

Ari menyebut LRT bisa menjadi daya tarik tersendiri. “Perlu dipertimbangkan alternatif selain rel konvensional seperti LRT dan lainnya karena untuk kebutuhan wisata sebagai moda sekaligus atraksi,” cetusnya.

Meski masih menghadapi kendala transportasi, BOPDT tetap gencar berpromosi. Pada Kamis lalu (30/3), BOPDT ikut hadir dalam rapat di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). “Untuk membahas market sounding Tokyo 2017,” sebut Ari.

Sedangkan untuk kalender event, wilayah Danau Toba selalu menggelar acara setiap bulan. Misalnya, pada 25 Maret lalu ada Festival Pasir Putih di Pasir Putih Parbaba, Samosir.

Sedangkan pada 29-30 April nanti juga akan ada Festival Gondang Naposo. Acaranya juga di Pasir Putih Parbaba.

Masih di Pasir Putih Parbaba, pada 12-13 Mei nanti ada acara musik. Namanya Samosir Band Festival.

Ari menambahkan, BPODT juga sedang menyusun calendar of events Danau Toba. “Ini sebagai salah satu media promosi dan sumber informasi atraksi wisata,” sebutnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Crossborder Terbukti Mampu Dongkrak Kunjungan Wisman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler