jpnn.com - jpnn.com - Pilkada DKI Jakarta 2017 bukan saja pertarungan bagi kandidat gubernur, tapi juga antar lembaga survei berkaitan dengan akurasi perolehan suara hasil quick qount.
Setidaknya di Pilkada DKI 15 Februari lalu ada 7 lembaga survei yang mempublikasi hitung cepat di berbagai media. Hasilnya, penghitungan LSI Denny JA diklaim paling akurat jika mengacu real count KPUD DKI.
BACA JUGA: Gerindra Ungkap Modus Baru Kecurangan Pilkada DKI
Hasil real count KPU menunjukkan dukungan untuk pasangan Agus-Sylvi sebesar 17, 07 persen, Ahok-Djarot 42, 96 persen dan Anies-Sandi 39,97 persen. Bila dihadapkan pada hasil quick count lembaga survei, selisih absolut mereka berkisar antara 0,17 persen sampai 1,67 persen.
"Quick count LSI Denny JA kembali menunjukkan selisih absolut terkecil dibanding real count KPUD dengan selisih 0.17 persen," kata peneliti LSI Taufik Febri, di Jakarta, Minggu (19/2).
BACA JUGA: Senator Mervin Apresiasi Pilkada di Papua Barat
Urutan berikutnya diikuti SMRC dengan selisih 0,25 persen, Indikator dengan selisih 0,27 persen, Charta Politika 0,53 persen, Indo Barometer 0,55 persen, Cyrus Network 0,63 persen dan Pollmark 1,67 persen.
"Sebelumnya di quick count Pilpres 2014, LSI Denny JA juga paling akurat, dengan selisih terkecil 0,15 persen," tukas peneliti asal IPB itu.
BACA JUGA: Ada Tren Basis Dukungan PDIP Meluas di Pilkada 2017
Seperti yang sudah diprediksi quick count lembaga survei, real count KPU menyatakan pilkada DKI berlangsung dua putaran. Dua kandidat yang akan bertarung pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.
Taufik mengak senang melihat perkembangan quick count lembaga survei dalam pilkada DKI 2017. Ketika pilpres 2014, quick count beberapa lembaga saling bertentangan mengenai pemenang.
"Namun dalam pilkada DKI, kini mereka satu hasil soal pemenang. Yang berbeda hanya selisih akurasinya," pungkas dia.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eits..!Suara Agus bukan Penentu Kemenangan Lho
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam