LSI Dituding Provokasi Megawati Maju di Pilpres 2014

Senin, 21 Oktober 2013 – 00:18 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Senior Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo menyatakan, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan Megawati Soekarnoputri sebagai pemenang pemilihan presiden jika pemilu diadakan hari ini diduga merupakan upaya provokasi.Provokasi itu dilakukan supaya Ketua Umum PDI Perjuangan itu maju lagi dalam Pilpres 2014.

"Bisa saja publik menduga, survei LSI ini untuk memprovokasi agar Megawati maju kembali di Pilpres 2014," kata Karyono dalam siaran pers, Minggu (20/10).

BACA JUGA: Perppu Bikin Gaduh, Istana Dicurigai Alihkan Isu Bunda Putri

Apalagi, Karyono menjelaskan, nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto tidak dimasukkan dalam survei LSI yang dilakukan bulan Oktober 2013 itu. Jokowi dan Prabowo dianggap sebagai capres wacana.

"Alasan LSI tidak menguji nama Jokowi dan Prabowo karena keduanya hanya merupakan capres wacana hanyalah merupakan cara untuk menyiasati agar hasil elektabilitas Megawati dan Aburizal Bakrie terkesan bersaing ketat berada di posisi atas," kata Karyono.

BACA JUGA: Elektabilitas Jokowi Tidak Mendongkrak PDIP

Padahal kata dia, elektabilitas Jokowi dan Prabowo dalam berbagai hasil survei melampaui Megawati dan Aburizal Bakrie. "Jadi, tentu saja, jika figur Jokowi dan Prabowo tidak dimasukkan dalam bursa capres, akan ada kecenderungan pemilih beralih ke figur Megawati dan Aburizal Bakrie," ujar Karyono.

Menurut Karyono, para kandidat capres mengharapkan agar Jokowi tidak ikut serta dalam bursa pencapresan tahun 2014. "Jika Jokowi maju sebagai capres, syahwat politik mereka untuk menjadi presiden bisa kandas," ujar Karyono.

BACA JUGA: Muhaimin Diminta Cabut Inpres dan Permenakertrans Upah Minimum

Sebelumnya, LSI hari ini merilis hasil survei bertajuk "Indeks Capres Pemilu 2014 : Capres Rill Versus Capres Wacana". Indeks capres 2014 yang dikembangkan LSI adalah ia dicalonkan oleh koalisi dari tiga partai terbesar dalam perolehan suara pemilu, ia pengurus struktural partai atau pemenang konvensi, dan dicalonkan secara resmi oleh partai.

Adapun tiga partai yang mendominasi jika pemilu legislatif diadakan hari ini  adalah Partai Golkar, PDI Perjuangan, dan Demokrat. Partai Golkar memiliki elektabilitas sebesar 20,4 persen, PDI Perjuangan 18,7 persen, dan Partai Demokrat 9,8 persen.

Hal itu berdasarkan survei LSI pada  tanggal 12 September - 5 Oktober 2013 di 33 Provinsi di Indonesia dengan menggunakan 1200 responden. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2,9 perse dengan wawancara tatap muka.

Jika hasil survei partai politik disimulasikan ke dalam Indeks Capres 2014 yang dibuat LSI, maka akan hanya ada tiga nama capres riil yakni Aburizal Bakrie, Megawati dan pemenang konvensi Partai Demokrat. Hasilnya, Aburizal dan Megawati saling bersaing ketat.

Namun, Capres Riil 2014 dapat berubah jika Megawati menolak mencalonkan diri sebagai Capres 2014 dan Demokrat tak mendapatkan dukungan partai lain untuk memenuhi syarat tiket Capres 2014 yaitu 20 persen kursi atau 25 persen suara dalam pemilu legislatif 2014. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jawaban Kepala BIN Timbulkan Kecurigaan Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler