LSI Tak Berani Tentukan Pemenang Pilgub Banten

Kamis, 16 Februari 2017 – 07:33 WIB
Pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Tiga jam setelah pemungutan suara ditutup, Lingkaran Survei Indonesia Network merilis hasil hitung cepat (quick count) Pilgub Banten 2017. Hasilnya, kedua pasangan calon (paslon) bersaing ketat dan hanya terpaut 1,06 persen.

"Secara statistik belum bisa disimpulkan paslon mana yang menang, karena selisihnya masih dalam batas margin eror satu persen," kata Direktur LSI Network Sunarto Ciptoharjono saat memberikan keterangan pers di Hotel Le Dian, Kota Serang, Rabu (15/2) sore.

BACA JUGA: Anies-Sandi Mulai PDKT, Demokrat Jual Mahal

Hasil hitung cepat perolehan suara versi LSI, Wahidin-Andika memperoleh suara 50,53 persen, sementara Rano-Embay memperoleh suara 49,47 persen. 

Menurut Sunarto, hitung cepat LSI menggunakan metode multi stage Random sampling dengan margin eror plus minus 1 persen dan tingkat kepercayaan 99 persen.

BACA JUGA: Kisah Tersangka, Terdakwa dan Terpidana di Pilkada 2017

Sampel yang digunakan LSI adalah 240 dari 16.540 TPS yang ada dalam Pilgub Banten 2017.

"Data hitung cepat masuk pada pukul 16.20 WIB, dari 240 relawan LSI yang kami terjunkan ke TPS sampel, hanya 1 relawan yang datanya tidak masuk, sehingga total data sampel yang masuk 99,58 persen," ungkapnya.

BACA JUGA: Dewanti Jago PDIP Menang Telak

Berdasarkan data sebaran pemilih, lanjut Sunarto, pasangan Wahidin-Andika menang telak di Kota Tangerang dengan raihan suara 71 persen, sementara Rano Embay hanya 29 persen.

Sedangkan pasangan Rano-Embay menang tipis di 7 kabupaten/kota lainnya dengan selisih rata-rata 1-5 persen.

"Perlu kami ingatkan bahwa satu-satunya yang bisa dipakai sebagai acuan siapa pemenang Pilgub Banten adalah hasil perhitungan manual KPU Banten. Tapi kami sudah berpengalaman melakukan quick count dan hasilnya selama ini tidak terlalu jauh berbeda," katanya.

"Hasil quick count pilkada yang tidak bisa kami tentukan pemenangnya setelah mengumumkan hasil hitung cepat, pernah juga kami temukan di Pilkada Bali beberapa tahun lalu. Dan tahun ini kami temukan di Pilkada Banten," sambung Sunarto.

Ketatnya persaingan, lanjut Sunarto, disebabkan kedua paslon sama-sama memiliki basis suara yang besar.

Selain itu, mereka sama-sama memiliki titik lemah yang bisa dijadikan sebagai bahan downgrade.

"Awalnya pasangan petahana (Rano-Embay) selalu unggul dalam survei. Namun dalam satu bulan terakhir, Wahidin-Andika mulai mendekati dan menyalip dukungan," tuturnya.

Selain merilis hasil hitung cepat perolehan suara, LSI Network juga merilis tingkat partisipasi pemilih.

"Berdasarkan data yang masuk, partisipasi pemilih di Pilkada Banten hanya 61,79 persen, sementara angka golput dikisaran 38 hingga 40 persen," tutup Sunarto. (den)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mas Agus Keok, PAN Pastikan Dukung...


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler