jpnn.com, JAKARTA - Empat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur NTT mempunyai peluang yang sama untuk memenangi Pilgub NTT pada Juni mendatang. Para paslon yakni Esthon L Foenay - Christian Rotok; Benny K Harman - Benny Litelnoni; Marinus Sae – Emilia J Nomleni, dan Viktor Laiskodat – Josef A Nae Soi akan memperebutkan pemilih gamang atau soft supporter yang relatif tinggi yakni berada pada kisaran 39,8 persen.
“Soft supporter ini bisa lari ke kandidat mana pun tergantung pendekatan strategi masing-masing kandidat pada masa-masa kampanye. Hanya saja karena pemilih militan Esthon – Rotok paling tinggi (22,3 persen) maka dia paling berpeluang,” kata Direktur Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP) Sunarto Ciptoharjono saat merilis hasil survei lembaga yang tergabung dalam LSI Network di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Kamis (1/2).
BACA JUGA: Demi Masyarakat NTT, Benny Harman Siap Mundur dari DPR
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error plus-minus 4,8 persen. Sampel yang digunakan sejumlah 440 responden dan dilakukan pada 18-24 Januari 2018.
“Ketika ditanya misalkan apabila Pilkada Gubernur NTT dilakukan pada hari ni, siapa yang akan Anda pilih? Maka pasangan Esthon - Rotok akan memperoleh dukungan sebanyak 33 persen,” ucap Sunarto.
BACA JUGA: Cagub Benny K Harman Gelar Ritual Adat âWuat Waiâ
Menurutnya, hasil survei terbaru Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP) ini menempatkan pasangan calon gubernur dan calon wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Esthon L. Foenay – Christian Rotok pada posisi teratas.
Setelah Esthon- Rotok, menyusul pasangan Marinus Sae – Emilia J Nomleni dan Viktor Laiskodat – Josef A Nae Soi dengan memperoleh suara sama besar yaitu 19,4 persen. Sementara pasangan Benny K. Harman – Benny A. Litelnoni memperoleh 13,7 persen. Sebanyak 14,4 persen lainnya belum menentukan sikap.
BACA JUGA: Timses Yakin Warga Tak Termakan Isu Miring Soal Marianus Sae
Mengapa Esthon banyak dipilih? Karena mantan wakil gubernur NTT periode 2008-2013 ini dikenal paling tinggi di antara kandidat yang lain. Popularitas Esthon mencapai 78,3 persen. Di posisi kedua dan ketiga ada nama Benny K. Harman (65,3 persen) dan Viktor Laiskodat (62,8 persen).
Tingginya popularitas tersebut, diikuti dengan tingkat preferensi (ketersukaan) sebesar 85 persen. Jauh dibandingkan preferensi kandidat lain seperti Marianus Sae (76,3 persen), Viktor Laiskodat (75,1 persen) dan Benny K. Harman (66,2 persem).
Esthon-Rotok didukung oleh 4 kelompok suku besar di NTT, di antaranya adalah Timor, Flores, Sumba dan Manggarai. Sedangkan pada kelompok suku Rote, Sabu dan Alor mengarah kepada pasangan Viktor Laiskodat - Josef A. Nae Soi.
“Peta dukungan grassroot (arus bawah, red) pemilih partai, berbanding lurus dengan dukungan partai koalisi para kandidat. Namun Esthon dapat mencuri sebagian pemilih PDIP, Nasdem dan Golkar,” jelas Sunarto.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jago PDIP di Pilgub NTT Dilaporkan ke Komnas HAM
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam