jpnn.com - JAKARTA - Hari ini beredar sebuah dokumen tentang percakapan sebuah grup whatsapp (WA) bernama “Kawal Seleksi ORI (Ombudsman Republik Indonesia)” yang beranggotakan dua orang panitia seleksi (Pansel), calon pimpinan dan aktivis NGO.
Menariknya, dalam dokumen salinan transkrip yang diperoleh wartawan di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Senin (18/1), dari pembicaraan terlihat adanya konspirasi menguasai ORI dengan menempatkan para aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM).
BACA JUGA: Baru Tiga Pemda yang Bebaskan IMB untuk Rumah Murah
Dua orang pansel calon pimpinan ORI, Zumrotin K Soesilo dan Anis Hidayah yang diketahui eksekutive Director Migran Care, termasuk yang aktif dalam pembicaraan tersebut. Disebut juga aktivis LSM Fitra (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran), dan sejumlah LSM lain.
Diawal pembicaraan terlihat ada upaya dari seorang anggota grup bernama Hendrik, meminta waktu pendaftaran diperpanjang supaya para aktivis LSM bisa ikut mendaftar sebagai calon pimpinan ORI. Kemudian dijawab oleh Zumrotin bahwa anggota grup lain juga mengusulkan hal yang sama.
BACA JUGA: Wah..Wah... Anak Buah Bu Mega Juga Terancam Jerat Pencucian Uang
“Di group Pansel ORI 5 orang telah mengusulkan diperpanjang, yakni David Tobing, Masdar Farid Masudi, Agus Pambagio, Anis Hidayah dan saya (Zumrotin),” demikian bunyi percakapan Zumrotin menjawab Hendrik sebagaimana dilansir JPNN.com, Senin (18/1).
Diketahui dari dokumen itu, sejumlah nama aktivis mewakili LSM yang sudah mendaftar antara lain Anung Karyadi dari Koordinator Lobi dan Advokasi Transparency International Indonesia, Juni Thamrin dari Indonesian Parnership for local governance initiative (IPGI), Alamsyah Saragih selaku mantan Komisioner KIP.
BACA JUGA: Tak Disangka, Hari Itu adalah Kebersamaan Terakhir Menteri Susi Bareng Panji
Sementara, Anis Hidayah menyebut beberapa nama dari unsur LSM telah lolos seleksi administrasi. Seperti Juni Thamrin, Anung Karyadi, Alamsyah, Ninik Rahayu, Hendra Nurcahyo, Leli, Ahmad Suadi. “Ke depan perlu didiskusikan ngawal di DPR-nya,” kata Anis.
Adanya dugaan konspirasi untuk menguasai ORI terkonfirmasi dari penegasan Hendrik, bahwa mereka telah gagal menempatkan orang-orang mereka di jajaran pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Karenanya, dalam seleksi capim ORI, mereka tidak boleh kebobolan. “KPK bobol, ORI jng sampai lagi,” tulis Hendrik, menegaskan.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muhaimin Iskandar Ikut Berduka Atas Meninggalnya Putra Menteri Susi
Redaktur : Tim Redaksi