JAKARTA - Pemuka masyarakat Sidoarjo, Iftahudin, mengatakan hanya sebagian kecil dari warga Kalidawir yang menolak rencana PT Lapindo mengebor kembali di Desa Kalidawir dan Kedung Banteng, Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo Jawa Timur.
Sebagian warga kecil yang menolak itu pun, menurut Iftahudin didorong-dorong oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM).
"Tidak lebih dari 15 orang dari warga RT 07 yang menolak rencana pengeboran dan mereka didukung oleh LSM-LSM dari luar itu. Jumlah mereka yang tidak setuju kecil sekali prosentasenya dibanding jumlah seluruh warga di RT 07. Apalagi dibanding dengan seluruh desa yang berjumlah sekitar 900 kepala keluarga," kata Iftahudin, ketika dihubungi, Jumat (6/7).
Penolakan itu terkesan besar, lanjutnya, justru setelah di-blow-up media massa seolah seluruh warga menolak. Sedangkan di Desa Kedung Banteng, katanya, malah lebih kondusif, hampir semua mendukung dan tidak ada gejolak.
Aktivitas pendampingan oleh LSM dikhawatirkan Iftahudin bisa menimbulkan ketidakharmonisan di kalangan warga sendiri akibat informasi yang diberikan bersifat sepihak.
"Sikap setuju atau menolak dari masyarakat soal Lapindo beroperasi kembali tergantung dari tingkat pemahaman mereka menerima pasokan informasi dari LSM yang tidak objektif," ujar Iftahudin.
Secara teknis, pengeboran di Kalidawir dan Kedung Banteng berkisar pada kedalaman 1.200 feet dan itu sudah melalui penelitian dari pihak yang berwenang. "Resikonya lebih kecil dibanding pengeboran dalam di pusat semburan lumpur yang mencapai 10 ribu sampai 15 ribu feet,” papar Iftahudin.
Lebih lanjut dia menyesalkan LSM yang tidak menunjukkan keinginan berdialog untuk mencapai titik terang bagi kepentingan semua pihak. "Padahal ruang dialog merupakan satu-satunya cara menyelesaikan perbedaan pandangan di era demokarsi ini. Tanpa dialog, hanya akan memunculkan pertikaian di tingkat akar rumput," tegasnya.
“Seharusnya kita melihat masalah ini lebih obyektif, kalau ada pengeboran tentu banyak yang merasakan manfaatnya. Selain untuk melunasi pembayaran korban lumpur, rencana Lapindo tahun depan hasil pengeboran dibuatkan jaringan gas untuk rumah tangga di sekitar pengeboran," ungkapnya lagi.
Sementara Kepala Desa Kalidawir, M Anas mengatakan, belakangan ini banyak LSM dari luar yang beraktivitas di wilayahnya. “Mereka tidak pernah berkoordinasi dengan kami, entah mengapa sehingga saya tidak tahu persis kegiatannya,” kata M Anas.
Soal pengeboran, M Anas mengungkapkan, hingga saat ini belum ada rencana pemboran baru oleh Lapindo, melainkan hanya akan berupa pengecekan sumur tua yang telah ada.
“Sampai sekarang belum ada pengeboran baru. Kalau ada pengeboran baru pasti akan ada surat tembusan dari Pemkab Sidoarjo atau Lapindo, yang ada hanya Well Test. Ini yang ditolak sebagian warga dari RT 07 RW 02. Jumlah warga di sana 67 KK sedang kan dari seluruh RT berjumlah sekitar 900 KK,” ungkapnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Uang Sitaan Kasus BRI, Sejumlah Jaksa Akan Diperiksa
Redaktur : Tim Redaksi