JAKARTA - Lembaga Survei Nasional (LSN) menyatakan partai politik sebagai salah satu institusi demokrasi kurang dipercaya publik. Temuan itu berdasarkan survei yang dilakukan LSN pada tanggal 1-10 Mei 2013 dengan jumlah sampel 1.230 responden.
Peneliti LSN Gema Nusantara mengatakan tingkat kepercayaan publik terhadap integritas partai politik hanya sebesar 42,6 persen. "Sebanyak 53,9 persen mengaku kurang percaya pada partai dan sisanya menjawab tidak tahu," ujar Gema saat memaparkan hasil survei bertajuk "Persepsi Publik Terhadap Integritas Institusi Demokrasi" di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa (16/7).
Gema menyatakan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi ketidakpercayaan publik terhadap integritas partai politik. Publik kata dia, mempersepsikan partai politik yang ada di parlemen saat ini banyak terlibat dalam kasus korupsi.
"Karena itu partai yang diduga banyak terlibat kasus korupsi dan dipersepsikan kurang peduli terhadap problema rakyat tidak memperoleh elektabilitas yang cukup signifikan," ucap Gema.
Dia menambahkan publik mempersepsikan partai politik yang ada saat ini kurang memiliki kepedulian terhadap berbagai permasalahan rakyat.
Publik menurut dia, melihat para pengurus partai cenderung berperilaku pragmatis dalam menghadapi berbagai isu nasional yang bersifat strategis.
Banyaknya kasus bersifat amoral yang melibatkan kader-kader partai juga mempengaruhi ketidakpercayaan publik terhadap integritas partai politik. "Kasus-kasus itu seperti perselingkuhan, beristri banyak, skandal seks, narkoba dan sebagainya," kata Gema. (gil/jpnn)
Peneliti LSN Gema Nusantara mengatakan tingkat kepercayaan publik terhadap integritas partai politik hanya sebesar 42,6 persen. "Sebanyak 53,9 persen mengaku kurang percaya pada partai dan sisanya menjawab tidak tahu," ujar Gema saat memaparkan hasil survei bertajuk "Persepsi Publik Terhadap Integritas Institusi Demokrasi" di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa (16/7).
Gema menyatakan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi ketidakpercayaan publik terhadap integritas partai politik. Publik kata dia, mempersepsikan partai politik yang ada di parlemen saat ini banyak terlibat dalam kasus korupsi.
"Karena itu partai yang diduga banyak terlibat kasus korupsi dan dipersepsikan kurang peduli terhadap problema rakyat tidak memperoleh elektabilitas yang cukup signifikan," ucap Gema.
Dia menambahkan publik mempersepsikan partai politik yang ada saat ini kurang memiliki kepedulian terhadap berbagai permasalahan rakyat.
Publik menurut dia, melihat para pengurus partai cenderung berperilaku pragmatis dalam menghadapi berbagai isu nasional yang bersifat strategis.
Banyaknya kasus bersifat amoral yang melibatkan kader-kader partai juga mempengaruhi ketidakpercayaan publik terhadap integritas partai politik. "Kasus-kasus itu seperti perselingkuhan, beristri banyak, skandal seks, narkoba dan sebagainya," kata Gema. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gencar Beriklan, Elektabilitas Golkar Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi