Luapan Kali Lamong Meluas, 1.547 Rumah Tergenang

Minggu, 25 Februari 2018 – 17:33 WIB
Banjir akibat luapan kali. Foto: JPG

jpnn.com, GRESIK - Banjir akibat luapan Kali Lamong di Gresik, Jawa Timur dengan cepat meluas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat, ada 12 desa yang terdampak pada Sabtu (24/2).

BACA JUGA: Banjir, Delapan Sekolah Terpaksa Diliburkan

Perinciannya, 4 desa di Kecamatan Balongpanggang dan 8 desa di wilayah Benjeng.

Sedikitnya 1.547 rumah terendam. Ketinggian air bervariasi. Antara 20-70 sentimeter.

BACA JUGA: Banjir Menerjang, Ratusan Warga Bojonegoro Mengungsi

Banjir kali pertama menerjang Desa Wotansari, Balongpanggang. Banjir menggenangi jalan-jalan desa.

Kian malam, air terus mengalir ke bagian hilir. Genangan air pun merambah Banjaragung, Pucung, Sedapurklagen, dan Deliksumber.

BACA JUGA: Bengawan Solo Meluap, Tuban Terendam Banjir

Berdasar pantauan Jawa Pos, banjir parah terlihat di wilayah Sedapurklagen dan Deliksumber.

Dua desa yang masuk Kecamatan Benjeng itu memang berdekatan. Jalan-jalan desa tidak ubahnya seperti aliran sungai. Ketinggian air rata-rata mencapai pinggang orang dewasa.

Di Dusun Delik Wetan, Desa Deliksumber, misalnya, seluruh jalan terendam air hingga mencapai pinggang orang dewasa.

Bahkan, air menggenangi sejumlah rumah warga. ''Air naik sejak subuh," kata Sulasih, 50, salah seorang warga yang rumahnya kebanjiran.

Sedapurklagen dan Deliksumber memang paling rentan tergenang. Lokasinya berimpitan langsung dengan Kali Lamong.

Selain menerjang kawasan permukiman, banjir merendam tanaman padi yang siap panen.

Banjir juga memutus akses Jalan Benjeng-Balongpanggang. Arusnya pun cukup deras.

Tidak sedikit warga yang kembali. Namun, banyak juga pengguna jalan yang tetap nekat melewatinya. Padahal, kondisinya berbahaya.

Akibatnya, tidak sedikit pengendara yang terjatuh. Salah seorang adalah Anton, 25.

Honda Supra yang dikendarainya terjatuh karena derasnya arus.

Untung, istrinya, Afifah, 22, yang menggendong bayi 9 bulan tidak celaka. Di sepanjang perjalanan, dia terus mendekap buah hatinya.
''Yang saya khawatirkan hanya anak. Untung, saya tidak jatuh," ujar perempuan 22 tahun itu.

Wilayah terakhir yang terdampak adalah Desa Bulurejo. Sejumlah perkantoran dan tempat publik sudah terendam.

Di antaranya, Kantor Camat Benjeng dan kantor Koramil Benjeng. Areal Pasar Benjeng juga mulai terendam.

''Kami berharap air cepat surut," kata Camat Benjeng Nuryadi.

Meski debit air meningkat, Nuryadi optimistis air cepat surut. Sebab, kali ini aliran air langsung memenuhi selokan dan anak-anak sungai yang telah dinormalisasi dinas pekerjaan umum.

Kepala BPBD Gresik Abu Hasan menyampaikan, selama intensitas hujan masih tinggi, banjir terus mengancam.

Apalagi, hujan deras juga masih terjadi di wilayah hulu Mojokerto. Warga diminta tetap waspada.

''Februari adalah puncak musim hujan. Jadi, warga harus tetap waspada," imbuhnya. (mar/c7/dio/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Pantura Pasuruan Terendam Banjir


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler