jpnn.com - AMERIKA SERIKAT - Penyidik di Amerika Serikat pusing menghadapi Syed Farook tersangka penyerangan dan penembakan yang menewaskan seorang warga di San Bernardino tahun lalu.
Pasalnya ponsel milik Farook yang merupakan alat bukti untuk kasus penembakan tersebut tidak bisa dibuka. Padahal penyidik sangat membutuhkam data-data enkrip dalam ponsel tersebut.
BACA JUGA: HEBOH: Istri Serang Suami di Pelaminan, Ini Videonya!
Seperti dilansir BBC, Direktur FBI James Comey mengatakan teknologi enkripsi atau sistem pengamanan informasi menyulitkan mereka dalam mengakses data ponsel itu.
Dia lalu memperingatkan, teknologi seperti itu "luar biasa mempengaruhi" proses penegakan hukum. "Hal ini mempengaruhi polisi, jaksa, sheriff dan para detektif yang berupaya membongkar kasus-kasus pembunuhan, penculikan, narkoba."
BACA JUGA: Yang Perawan...Yang Dapat Beasiswa
Syed Farook dan istrinya Tashfeen Malik membunuh 14 orang dalam serangan di California yang terinspirasi oleh kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.(ray/jpnn)
BACA JUGA: Ini Dia Senjata Terbaru Polisi India Hadapi Pendemo Anarkis
BACA ARTIKEL LAINNYA... Donald Trump dan Sanders Menang di New Hampshire
Redaktur : Tim Redaksi