Luar Biasa, Cara Canggih Industri Kuliner Tiongkok Mengakali Wabah Virus Corona

Rabu, 22 April 2020 – 23:41 WIB
Robot koki seperti ini digunakan di sejumlah restoran Tiongkok selama wabah virus corona. Foto: Reuters

jpnn.com, SHANDONG - Tiga robot penumis tengah bekerja di dapur sebuah restoran di Jinan, ibu kota Provinsi Shandong, Tiongkok, pada jam-jam sibuk waktu makan siang.

Ketiga robot koki itu dapat menambahkan minyak dan bumbu-bumbu secara otomatis, mengatur tingkat kepanasan kompor, dan nasi goreng pun siap disajikan dalam waktu kurang dari tiga menit.

BACA JUGA: Ramai-Ramai Gugat Tiongkok Soal Penyebaran Virus Corona

Robot-robot itu dapat memasak lebih dari 30 hidangan, termasuk nasi goreng sapi lada hitam dan bawang putih yang sangat populer, mi goreng Jepang dengan tomat, dan mi pedas.

Keseluruhan proses pembuatan makanan itu dikerjakan tanpa sentuhan manusia. Para pelanggan dapat memesan makanan via ponsel atau melalui komputer tablet yang tersedia di restoran, lalu mengambil sendiri pesanan mereka.

BACA JUGA: Australia dan Amerika Bakal Berkolaborasi Sudutkan Tiongkok soal Virus Corona?

"Banyak langkah berteknologi tinggi kini diterapkan dalam restoran kami," ungkap Hou Mingjing, Direktur Pemasaran Shandong Camry Commercial Group.

"Jumlah staf kami telah dipangkas dari belasan menjadi hanya empat orang setelah robot-robot koki itu dipergunakan, dan kami juga punya beberapa robot pengirim makanan di lebih dari 20 restoran kami."

BACA JUGA: Negara Bagian Amerika Gugat Tiongkok Terkait Virus Corona, Sungguh Perbuatan yang Sia-Sia

Sejumlah kalangan dalam di industri jasa boga meyakini bahwa merangkul mahadata dan kecerdasan buatan (AI) akan menjadi arah penting dalam perkembangan industri jasa boga di masa depan. Itu juga menjadi metode efektif untuk menghemat biaya dan meningkatkan kualitas pelayanan.

Sebuah perusahaan makanan cepat saji di Jinan mulai melayani pelanggan secara daring melalui program WeChat di tengah epidemi COVID-19. Langkah itu mendapat sambutan luar biasa dari para pekerja kerah putih di sekitarnya, karena mereka tidak perlu lagi mengantre untuk memesan makanan di dalam restoran.

"Kami terinspirasi dan berencana menaruh lemari termal di beberapa gedung perkantoran. Para pelanggan dapat memesan makanan terlebih dahulu dan kami akan mengantarkan makanan itu ke lemari-lemari tersebut," tutur Song Yefei, staf perusahaan tersebut.

Banyak jaringan restoran di Tiongkok juga memperluas layanan mereka secara daring dan meningkatkan upaya pengembangan makanan setengah matang atau siap saji, serta mempromosikan produk-produk mereka di pusat perbelanjaan atau melalui livestreaming guna menarik perhatian para penggemar kuliner yang tidak dapat keluar rumah.

"Kami menderita kerugian besar selama epidemi. Namun, kami berangsur pulih kembali seiring makin banyaknya restoran yang dibuka belakangan ini. Kami tetap percaya diri dalam menyongsong masa depan karena pasar konsumsi di Tiongkok sangat besar," imbuh Hou. (xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler