jpnn.com, JAKARTA - Industri asuransi nasional mendapat berkah seiring kondisi perekonomian yang membaik.
Stabilitas makro diyakini mampu membuat investor lebih banyak menempatkan dana di produk keuangan, termasuk asuransi.
BACA JUGA: Alfa Patok Dana IPO Rp 150 Miliar
Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Legowo Kusumonegoro menyatakan, dana kelolaan Manulife meningkat sebelas persen dari Rp 50,2 triliun pada 2015 menjadi Rp 55,8 triliun tahun lalu.
’’Pertumbuhan ditunjang peningkatan indeks harga saham 15,3 persen, return obligasi 14 persen, dan stabilitas rupiah,’’ ujarnya, Selasa (16/5).
BACA JUGA: Industri Asuransi Roda Empat Melesat 15 Persen
Tahun ini perekonomian diyakini lebih positif. Indikasinya, indeks harga saham telah tumbuh 7,6 persen, return obligasi snaik 7,2 persen, dan modal asing mengalir deras ke Indonesia.
Direktur & Chief Financial Officer Manulife Indonesia Colin Startup menambahkan, premi bisnis baru Manulife tahun lalu meningkat 29 persen menjadi Rp 3,7 triliun.
BACA JUGA: Patuhi Aturan BEI, Emiten Batu Bara Siapkan Fundamental
Persentase tersebut lebih besar dari rata-rata industri asuransi sebelas persen.
Porsi terbesar diperoleh dari penjualan produk investasi Rp 1,9 triliun serta produk asuransi Rp 1,8 triliun.
Menurut Direktur & Chief Marketing Officer Manulife Indonesia Novita Rumngangun, kinerja positif tersebut diraih berkat kecepatan pembayaran klaim serta kemudahan interaksi dengan nasabah. (tih/c15/wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Emiten di Indonesia Kalah dari Thailand dan Singapura
Redaktur & Reporter : Ragil