jpnn.com - BATAM - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, meninjau proses produksi ponsel pintar di PT Sat Nusapersada Batam, Senin (25/4). Menteri mengaku kagum dengan kualitas ponsel buatan perusahaan tersebut yang menurut dia mampu bersaing dengan pabrikan luar negeri.
"Ini bagus, luar biasa. Kita sudah tak kalah dengan produksi luar," kata Rudiantara seperti dikutip dari Batam Pos (Jawa Pos Group), Senin.
BACA JUGA: Ngeri! Anggota Dewan Ribut di Rapat, Petugas Langsung Siaga
Didampingi Presiden Direktur PT Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan, Rudiantara melihat langsung proses perakitan telepon seluler (ponsel) dari awal hingga tahap akhir. Sampai saat ini, perusahaan tersebut memproduksi empat merek ponsel pintar, yakni Asus, Acer, Andromax Smartfren, dan Hisense Smartfren.
Saat ini kapasitas produksi ponsel PT Sat Nusapersada lebih banyak untuk merek Asus. Kapasitasnya sekitar 300 ribu ponsel per bulan. Kemudian Acer, Andromax, dan Hisense dengan kapasitas produksinya sekitar 100 ribu unit per bulan.
BACA JUGA: Heboh! Ular 7 Meter di Kantor Gubernur Dikira Siluman
Dalam kunjungannya kemarin Rudiantara juga melihat gedung produksi baru di perusahaan tersebut. Gedung itu untuk perluasan usaha Sat Nusapersada menyusul kian banyaknya permintaan pasar akan produk ponsel pintar.
Rudi mengapresiasi proses pembuatan ponsel pintar di Sat Nusapersada. Selain dikerjakan para operator terampil, kualitas produknya juga terjaga dengan adanya sistem quality control yang berlapis. "Kontrolnya sangat teliti. Ada yang automatic, tetapi juga ada visual. Sampai berapa kali dilakukan pemeriksaan," katanya.
BACA JUGA: Lagi Hohohihi di Wisma, Sejoli Bukan Pasutri Digaruk
Menurutnya, PT Sat Nusapersada merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang kategori besar di Indonesia. Sehingga kualitas produknya dijamin bermutu tinggi dan tak kalah dengan produk luar negeri.
"Saya yakin ponsel buatan Sat Nusapersada ini tidak kalah dari luar. Kalau proses manufakturingnya, sama saja dengan luar. Tetapi kita menang di ketelitian," katanya.
Ia meminta PT Sat Nusapersada untuk bersiap menghadapi kebijakan terkait Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN). Kata dia, kebijakan ini akan mulai diterapkan pada Januari 2017 mendatang.
"Semua ponsel 4G harus punya komponen lokal 30 persen. Ini bukan untuk hardware, tetapi kita tekankan untuk non hardware. Ini Sat Nusa harus siap," katanya.
Sementara Presdir PT Sat Nusapersada Abidin Hasibuan mengatakan ponsel yang diproduksi di perusahaannya memang berkualitas tinggi, tapi harganya sangat terjangkau. Hanya sekitar Rp 1 juta sampai Rp 2 jutaan.
"Kami menjaga kualitas untuk benar-benar memuaskan pelanggan. Semua dikerjakan dengan sangat sempurna baru didistribusikan ke customer," katanya.(ian/leo/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hiiii..Kawanan Ular Besar Masuk Kampung ini
Redaktur : Tim Redaksi