jpnn.com - INCHEON - Air muka Sri Wahyuni Agustiani terlihat tegang di venue renang Moonlight Festival Garden, Incheon kemarin (20/9). Dia berdebar-debar menunggu angtakan lifter Uzbekistan, Mahliyo Togoeva. Jika dia berhasil dalam clean and jerk seberat 108 kilogram, peluang Sri untuk mendapatkan medali perak otomatis menguap.
Namun ternyata Togoeva gagal menuntaskan angkatannya. Sri tersenyum kecil. Dia mendapatkan perak. Total angkatan Sri adalah 187. Sebetulnya sama persis dengan perolehan Togoeva. Namun badan Sri lebih ringan, selisihnya pun sangat tipis. Yakni 47,25 kilogram dibandingkan 47,8 kilogram milik lifter Uzbekistan itu.
BACA JUGA: Chicharito: Saya Datang ke Madrid Untuk Cetak Gol
"Saya memang tegang. Tetapi semuanya saya serahkan kepada Tuhan. Saya juga sejak awal berusaha memberikan yang terbaik," ucap lifter 20 tahun asal Jawa Barat tersebut lantas tersenyum tipis.
Sri memang terus berada di ujung tanduk dalam perlombaan angkat besi kelas 48 kilogram itu. Sejak awal, lifter Kazakhstan Margarita Yelisseyeva begitu mendominasi dalam snatch dengan catatan 88 kilogram. Bandingkan dengan Sri yang berada di posisi enam karena cuma mangangkat 80 kilogram.
BACA JUGA: Pelatih AS Roma Kecantol Presenter TV
Akhirnya, Yelisseyeva benar-benar mendapatkan emas. Total angkatannya pun melesat dengan 194 kilogram. Sedangkan Sri bertarung habis-habisan tidak hanya dengan Togoeva tetapi juga dengan Khamsri Panida (Thailand) dan Paek Ilhwa (Korea Utara). Namun Sri secara luar biasa mampu menempati posisi nomor satu untuk clean and jerk dengan 107 kilogram.
Pelatih dan pengurus PB PABBSI sempat tegang karena Sri gagal mengangkat beban 107 kilogram dalam percobaan clean and jerk kedua. Namun dalam percobaan ketiga, juara dunia junior 2014 itu mampu menebus kesalahannya.
BACA JUGA: Indonesia Bertekuk Lutut dari Taiwan 1-3
"Ketika gagal pada angkatan kedua, saya mencoba meyakinkan Sri untuk mati-matian di angkatan terakhir. Syukurlah, dapat medali," kata Supeni, pelatih angkat besi nasional sebelum seremoni pengalungan medali.
Supeni sendiri terkejut dengan performa lifter peraih emas asal Kazakhstan itu. Sebab, nama Yelisseyeva tidak terlihat dalam even-even besar sebelum Asian Games 2014. "Rupanya dia disimpan," ucap Supeni yakin.
Keterkejutan kedua adalah buruknya penampilan lifter Tiongkok Tian Yuan. Padahal, dengan statusnya sebagai juara dunia 2011, Tian merupakan unggulan utama. Nahasnya, Tian gagal tiga kali beruntun pada angkatan 102 kilogram. "Saya nggak tahu kok bisa gitu," kata Supeni.
Dengan keberhasilan Sri, kontingan angkat besi Indonesia mendapatkan suntikan tenaga dalam nomor-nomor selanjutnya. Dua lifter terkenal merah-putih, Eko Yuli Irawan (62 kilogram) dan Triyatno (77 kilogram) menunggu giliran tampil.
Eko berlaga hari ini. Sedangkan, Triyatno pada 23 September mendatang. "Kami sendiri hanya ditargetkan medali. Entah, medalinya apa. Kalau suda dapat perak gini ya bersyukur," kata Supeni lantas tertawa.
Sementara itu, Pada Grup B, Surahmat bin Suwoto mengawalinya dengan sempurna. Dia menjadi yang terbaik, berada di atas lima lifter lainnya. Surahmat total membuat angkatan 263 kilogram. Namun Surahmat tidak mendapatkan medali karena angkatan lifter-lifter Grup A berada di atas.
Dari cabang olahraga Wushu di Ganghwa Dolmens Gymnasium, Juwita Niza Wasni menjadi penyumbang perak pertama untuk Indonesia. Bertanding lebih dulu dari Sri, Juwita mencatat 19,19 poin hasil 9,63 di nomor Nandao dan 9,56 di Nanquan.
Emas didapatkan atlet Malaysia, Cheau Xuen Tai dengan 19,23 poin. Sementara itu, perunggu direngkuh Hong Wei asal Tiongkok dengan dengan total angka, 19,15.
"Saya terkejut karena atlet Tiongkok itu tidak mendapatkan emas. Padahal awalnya, pada nomor nanquan dia begitu mendominasi. Tetapi dia terpeleset," kata Eisen Gauw, manajer tim Wushu Indonesia.
Sepertinya halnya Angkat Besi, Wushu juga mendambakan rengkuhan medali. Terutama lewat Lindswell yang berlaga pada nomor Taijiquan dan Taijijian besok. "Kalau bisa sih emas," tegas Gauw serius. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... City v Chelsea: Ambil Risiko, Mourinho Siap Mainkan Costa
Redaktur : Tim Redaksi