jpnn.com, TANGERANG - Lima siswa sekolah menengah atas (SMA) yang tergabung dalam The Spring Organization terus memperjuangkan akses air bersih untuk masyarakat.
The Spring Organization beranggotakan Mark Pramana, Kayson Sunjoto, Amanda Widjanarko, Bianca Goenawan, dan Christie Arianne Lim.
BACA JUGA: Warga Wonogiri Bahagia Dapat Bantuan Air Bersih dari Pena Mas Ganjar
Kelima siswa itu memiliki misi memperjuangkan akses air bersih yang mudah diambil dan aman untuk digunakan keperluan sehari-hari, termasuk kebutuhan mencuci dan konsumsi atau diminum.
Berdasar misi tersebut, The Spring Organization mulai menggalang dana dari berbagai macam aktivitas dan lewat penjualan merchandise.
BACA JUGA: 5 Makanan dan Minuman yang Bisa Mengganggu Kesehatan Daerah Kewanitaan
Setelah dana terkumpul, The Spring Organization bergerak ke Kampung Kiijem dan Kidoso yang berada di Kabupaten Tangerang, Banten.
Tujuan kedatangannya untuk menyediakan akses air bersih dengan membangun sanitasi komunal berupa MCK (mandi, cuci, kakus).
BACA JUGA: Lawless Burgerbar Sumbangkan Keuntungan untuk Masyarakat Palestina
Dalam waktu 1 bulan 10 hari, fasilitas air bersih pun tersedia di dua kampung itu dan diresmikan The Spring Organization pada Sabtu (4/11).
Kayson Sunjoto, selaku Project Development Manager The Spring Organization menjelaskan bahwa kedua kampung itu dipilih karena kondisi kali yang dialiri air dari Sungai Cisadane sudah tercemar dan tidak layak konsumsi.
"Hari ini kami meresmikan sumur ke-7 dan 8 yang menjadi proyek The Spring. Kami lihat kualitas air (di kali) itu dahulu kotor sekali karena ada minyak, ada bakteri, dan chemical yang membuat kali hitam," kata Kayson di sela kegiatan peresmian sanitasi komunal di Kampung Kiijem.
Dengan adanya sanitasi komunal, warga Kampung Kiijem dan Kidoso kini tidak perlu lagi mengambil air kali yang sudah tidak layak konsumsi.
"Sekarang orang-orang bisa menggunakan air bersih ini (dari sanitasi komunal). Ini jauh lebih nyaman dan bersih untuk orang-orang mandi, cuci baju dan lain-lain," beber Mark Pramana, CEO & Poject Manager The Spring Organization.
"Ini airnya dapat dari sumur, bukan dari air sungai (yang tercemar) lagi," sambungnya.
Keberadaan akses air bersih sebagai wujud kepedulian The Spring Organization pun disambut baik warga setempat.
Di Kampung Kiijem, jumlah kepala keluarga (KK) yang merasakan manfaatnya bahkan terus bertambah, dari yang semula 6 KK, kemudian menjadi 30 KK, sedangkan di Kidoso terdapat sekitar 73 KK.
Suwandi (38), pemilik lahan tempat berdirinya sanitasi komunal di Kampung Kiijem, mengatakan bahwa warga setempat menyambut bahagia keberadaan akses air bersih.
"Warga kami sebelumnya untuk mendapatkan akses air bersih harus ke kali yang airnya dialiri dari Sungai Cisadane. Tetapi kali mulai tercemar sejak 2005, penyebabnya karena sampah, limbah. Jadi enggak layak lagi buat dikonsumsi," jelas Suwandi.
The Spring Organization berharap generasi muda dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini dengan mengakses akun Instagram resmi thespringorg.
The Spring yang merupakan organisasi amal yang beranggotakan anak remaja berusia antara 15-17 tahun.
Misi The Spring yakni memperjuangkan akses air bersih yang mudah diambil dan aman untuk diminum untuk semua orang.
The Spring merupakan bagian dari Yayasan Perjuangan Anak Bangsa yang didirikan pada tahun 2016.
Dalam perjalanan kiprahnya selama tujuh tahun telah menyelesaikan pembangunan enam sumur dan sanitasi komunal atau fasilitas mandi-cuci-kakus (MCK) di desa Rancabungur, Bogor dan beberapa daerah terpencil di Teluk Naga, Banten.
Tidak berhenti sampai Rancabungur dan Teluk Naga, aksi The Spring terus berlanjut dengan membangun dua proyek baru di kampung Ki Ijem, Desa Kedung Dalem dan di kampung Udik, Mauk-Banten. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi