Luar Biasa, Untar Sukses Pertahankan Klaster Mandiri Perguruan Tinggi untuk Kinerja PKM

Selasa, 09 Januari 2024 – 14:20 WIB
Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan melalui salah satu riset unggulannya berupa pemanfaatan serat alam untuk pembuatan prosthesis (kaki palsu) berkontribusi mengantarkan Untar mempertahankan predikat Klaster Mandiri untuk kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Foto: Dokumentasi Untar

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Tarumanegara (Untar) berhasil mempertahankan posisi tertingginya sebagai perguruan tinggi dengan Klaster Mandiri untuk kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM).

Hal ini tidak terlepas kontribusi Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan melalui salah satu riset unggulannya bersama berbagai karya penelitian dosen dan mahasiswa lainnya.

BACA JUGA: Selamat, Humas Untar Raih Penghargaan Tertinggi dari Anugerah Diktiristek 2023

Kepastian Untar masuk dalam Klaster Mandiri di tahun keenam pada 2024 ini berdasarkan Keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendikbudristek Nomor 1350/E5/PG.02.00/2023 tertanggal 28 Desember 2023 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi.

Prof Agustinus mengungkapkan Untar secara aktif melaksanakan penelitian, PKM, dan publikasi dalam rangka mendukung kinerja perguruan tinggi yang dipimpinnya tersebut.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Anugerahkan Academic Leader Award 2023 kepada Rektor Untar

Selanin itu, mendukung pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mewujudkan pembangunan dunia bagi kesejahteraan manusia secara global.

Salah satu penelitian yang dikembangkan dan mendapatkan hibah dari Kemendikbudristek adalah pemanfaatan potensi lokal Indonesia untuk pembuatan prosthesis (kaki palsu) berbahan dasar serat alam.

BACA JUGA: Terima Penghargaan 4-Star dari QS Rating, Untar: Ini Menunjukkan Dikelola dengan Baik

Prof Agustinus mengatakan kaki palsu yang merupakan hasil penelitian ini memberi manfaat karena menggunakan potensi lokal Indonesia yang melimpah, seperti serat bambu atau rotan yang belum termanfaatkan secara optimal, dapat didaur ulang, dan ramah lingkungan.

"Selain itu, pastinya produk yang dihasilkan ini berbiaya murah sehingga terjangkau bagi masyarakat,” kata Prof Agustinus.

Dia mengatakan produk penelitian berupa kaki palsu ini telah digunakan seorang karyawan yang mengalami keterbatasan fisik sejak 2010.

Karyawan tersebut terpaksa kehilangan kaki kanannya akibat kecelakaan lalu lintas.

“Produk kaki palsu dari serat alam sangat kuat dan nyaman untuk digunakan, terlebih dalam melakukan aktivitas sehari-hari untuk bekerja dengan mengendarai sepeda motor,” kata Umar, seorang pengguna prosthesis hasil penelitian Prof Agustinus.

Selain prosthesis, Agustinus juga telah banyak meneliti bidang komposit serat alam untuk pengembangan berbagai produk alternatif bersama tim peneliti lintas negara.

Menurutnya, hal ini menunjukkan dibutuhkan kolaborasi untuk menghasilkan suatu karya yang hebat.

Penelitian yang melibatkan perguruan tinggi dari Indonesia dan Malaysia telah menghasilkan sejumlah publikasi di jurnal terindeks scopus Q1.

Sejumlah perguruan tinggi Indonesia dan Malaysia yang terlibat, antara lain Untar, Universiti Malaysia Pahang, INTI International University, Universitas Negeri Semarang (Unes).

Kemudian Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Islam Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), dan Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Prof Agustinus menegaskan Untar sangat mendorong para sivitas akademika untuk menghasilkan penelitian yang mendukung SDGs.

“Sehingga setiap karya yang dihasilkan lembaga pendidikan tinggi memiliki kemanfaatan yang tinggi bagi masyarakat lokal, bahkan dunia,” terangnya.

Secara khusus, Progf Agustinus menyampaikan apresiasi kepada seluruh civitas akademika Untar atas kolaborasi yang terjalin dalam mempertahankan klaster Mandiri sejak 2019 lalu.

“Hal ini tidak terlepas dari kebijakan Untar yang mewajibkan dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan penelitian, PKM, dan publikasi secara berkelanjutan,” jelasnya.

Menurut Prof Agustinus, penelitian dan PKM penting untuk membangun reputasi sekaligus sebagai kontribusi Untar dalam pengembangan ilmu dan teknologi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

"Untar terus akan memfasilitasi semua dosen dan mahasiswa sesuai dengan kemampuan yang ada," tegas Prof Agustinus.

Hal ini bertujuan menghasilkan karya bereputasi dalam mendukung kinerja penelitian, PKM dan publikasi, baik internal Untar, maupun kolaborasi antarperguruan tinggi dalam dan luar negeri.

Klasterisasi perguruan tinggi 2024 didasarkan pada data kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA selama periode 2020-2022.

Data kinerja yang diperhitungkan telah diverifikasi dan divalidasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) perguruan tinggi.

Hal ini mencakup data penulis (author), afiliasi (affiliation), artikel (article), penelitian (research), pengabdian kepada masyarakat (community service), kekayaan intelektual (intellectual property rights), dan buku (book).

Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek Prof Faiz Syuaib mengatakan klasterisasi bukan pemeringkatan, tetapi pengelompokan perguruan tinggi sesuai dengan kualifikasi kinerjanya.

Tujuannya sebagai dasar penyusunan peta jalan riset dan rencana strategis.

Selain itu, sebagai landasan penentuan kewenangan pengelolaan penelitian dan PKM di perguruan tinggi.

Klasterisasi perguruan tinggi menjadi metode dalam mengidentifikasi, mengukur kinerja, dan mengelompokkan perguruan tinggi.

“Diharapkan dapat mengakselerasikan kinerja perguruan tinggi melalui skema-skema kolaborasi yang menyatukan dan menyinergikan potensi-potensi perguruan tinggi melalui kolaborasi antarperguruan tinggi lintas klaster dalam peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Faiz.

Berdasarkan data Kemendikbudristek, terdapat 943 perguruan tinggi penyelenggara pendidikan akademik di seluruh Indonesia yang masuk klasterisasi dengan empat tingkatan, yaitu Mandiri, Utama, Madya, dan Pratama.

Universitas Tarumanagara atau Untar menjadi salah satu dari 12 perguruan tinggi swasta dan 47 perguruan tinggi yang masuk klaster Mandiri. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler