Luar Biasa! Upaya Bea Cukai Tak Sia-sia, Tiga Komoditas di Daerah Ini Tembus Pasar Asia

Selasa, 10 Mei 2022 – 18:19 WIB
Bea Cukai melalui unit kantor pelayanan di daerah berhasil mendampingi pengusaha untuk melaksanakan ekspor hasil produksinya. Foto: Dokumentasi Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus bekerja keras mendorong peningkatan ekspor sebagai upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, tak heran geliat pemilihan ekonomi semakin terlihat melalui kegiatan ekspor yang dilaksanakan di sejumlah daerah, seperti Makassar, Kabupaten Barru, dan Banjarmasin.

BACA JUGA: Bea Cukai Siap Awasi Implementasi Larangan Sementara Ekspor CPO dan Produk Turunannya

“Sebagai industrial assistance, Bea Cukai melalui unit kantor pelayanan di daerah berhasil mendampingi pengusaha untuk melaksanakan ekspor hasil produksinya," kata Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana, Selasa (10/5).

Hatta menyebutkan Bea Cukai Makassar berhasil mendampingi ekspor perdana PT Intihope Energi Perkasa dengan komoditas ekspor berupa minyak jelantah, Rabu (20/4).

BACA JUGA: Pemerintah Larang Ekspor CPO, Bea Cukai: Pelaku Usaha Patuhi Aturan Itu

Selama ini, minyak jelantah atau minyak bekas pemakaian yang dianggap tidak mempunyai nilai jual justru laku di pasar internasional.

Sebanyak dua puluh ton minyak jelantah berhasil dikirim ke Malaysia untuk diolah menjadi biodiesel.

BACA JUGA: Bea Cukai Dorong Ekspor Produk Industri Dalam Negeri

“Di luar negeri, minyak jelantah kerap digunakan untuk kebutuhan industri biodiesel. Namun, minyak jelantah belum dimanfaatkan secara optimal dalam negeri, sehingga dikhawatirkan malah disalahgunakan,” beber Hatta.

Di Banjarmasin, UD Elcent Group, salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Bea Cukai Banjarmasin juga berhasil menggelar ekspor perdana, berupa produk getah damar pada Senin (25/4).

Produk berhasil dikirim langsung dari Banjarmasin menuju Pelabuhan Klang, Malaysia.

“Adanya ekspor perdana dari UD Elcent Group, harapannya dapat membuka peluang ekspor para pengusaha UMKM lainnya di Banjarmasin agar bersaing di pasar internasional,” harap Hatta.

Sementara itu, di Barru, Bea Cukai Parepare terus menjaga tren positif perkembangan volume ekspor melalui komoditas klinker oleh PT Semen Bosowa, Rabu (27/4).

Terdapat kurang lebih 50 ribu metric ton klinker berhasil diekspor dengan tujuan Bangladesh, melalui Pelabuhan Garongkong, Kabupaten Barru.

“Klinker sendiri merupakan semen setengah jadi yang materialnya berbentuk benjolan atau gumpalan dengan ukuran 3 hingga 25 milimeter dan berwarna abu-abu gelap," kata Hatta lagi.

Menurutnya, pasar klinker dinilai sangat menjanjikan karena beberapa negara membutuhkan, seperti Cina, Filipina, dan Bangladesh.

Hatta mengungkapkan bahwa tingginya aktivitas ekspor tentu berpengaruh terhadap daya saing ekonomi dan peningkatan devisa negara.

Karena itu, Bea Cukai secara aktif memberikan asistensi dan edukasi terkait berbagai aturan baru dan kemudahan ekspor bagi pengguna jasa.

Harapannya, perusahaan dapat mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan ekspor. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler