Terpilih Jadi UN Global Compact SDG Pioneer 2024

Lucia Karina Ajak Sektor Bisnis Indonesia Perkuat Komitmen Terhadap SDGs

Sabtu, 26 Oktober 2024 – 20:55 WIB
Executive Director UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) Josephine Satyono (kanan) pada acara pembukaan acara SDG Pioneer 2024 bertema "The Role of Business in Advancing the SDGs through Mindset Transformation” di Square One Function Hall, Jakarta pada Kamis, 24 Oktober 2024. Foto: Dok. Humas IGCN

jpnn.com, JAKARTA - UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) bersama dengan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) menggelar acara SDG Pioneer 2024 bertema "The Role of Business in Advancing the SDGs through Mindset Transformation.”

Acara ini bertujuan mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan mengajak sektor bisnis untuk memperkuat komitmen dalam menerapkan praktik keberlanjutan yang nyata.

BACA JUGA: Wapres Maruf Amin: SDGs Tidak Hanya soal Mencapai Target, Tetapi

Acara ini diselenggarakan pada Kamis, 24 Oktober 2024 di Square One Function Hall, Jakarta dan dibuka oleh Josephine Satyono, Executive Director IGCN.

Josephine Satyono berharap momentum ini mampu menyadarkan sektor bisnis Indonesia bahwa tantangan global seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan menipisnya sumber daya, membutuhkan perhatian serius serta tindakan segera.

BACA JUGA: Pertamina Raih Penghargaan Terbaik 1 di Ajang Indonesia‘s SDG Action Awards 2024

Oleh karena itu, inisiatif dan percepatan pembangunan berkelanjutan yang signifikan sangat penting  untuk mencapai SDGs pada tahun 2030.

Saat ini, keberlanjutan sudah menjadi budaya dan jumlah profesional di bidang ini terus bertambah sehingga kita perlu mendukung lebih banyak lagi pemimpin profesional yang menjalankan SDGs dan prinsip-prinsip keberlanjutan.

BACA JUGA: Menko Airlangga Optimistis Indonesia Capai SDGs Pada 2030

Sejalan dengan Josephine, Neha Das selaku Head, Asia & Oceania, UN Global Compact menegaskan keberlanjutan bukan lagi pilihan, tetapi suatu keharusan.

Dia menyebut para pemimpin bisnis harus melihat lebih jauh dan membuat keputusan yang akan menghasilkan nilai jangka panjang, tidak hanya untuk bisnis tetapi juga untuk masyarakat.

Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Pungkas Bahjuri mewakili Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Vivi Yulaswati mengatakan menyadari pentingnya pembangunan berkelanjutan, Indonesia saat ini berhasil memperoleh pencapaian yang signifikan.

“Indonesia telah mencapai 62,5% dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Ini adalah pencapaian luar biasa dibandingkan rata-rata global sebesar 17% dan merupakan kinerja terbaik di antara negara-negara berpenghasilan menengah ke atas. Ini bukan sekadar statistik, melainkan mencerminkan komitmen kolektif untuk transformasi berkelanjutan,” ujar Pungkas.

Pencapaian Indonesia saat ini tak terlepas dari peran-peran para pemimpin bisnis yang berkomitmen dalam pelaksanaan keberlanjutan.

Salah satunya ialah Lucia Karina selaku Public Affairs, Communications, and Sustainability Director di CCEP Indonesia yang hadir sebagai SDG Pioneer 2024.

SDG Pioneer adalah sebuah penghargaan yang diberikan oleh UN Global Compact atas komitmen Karina dalam mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab, khususnya dalam pengelolaan air, tanggung jawab lingkungan, dan pengembangan masyarakat.

Karina merupakan salah satu dari 12 perwakilan dari berbagai negara dan 6 benua, dan hanya 2 yang berasal dari Asia dan Oceania.

Dalam pernyataannya, Karina menekankan perusahaan perlu memiliki komitmen kuat dari pemegang saham dan pemimpin bisnis yang memiliki empat dan jiwa melayani.

Menurut Karina, sebagai pemimpin, kita harus mengutamakan integritas dan tanggung jawab sosial untuk generasi mendatang.

Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa bumi yang kita tinggalkan adalah bumi yang sama baiknya dengan saat kita lahir.

Pada dasarnya, SDGs didasarkan pada lima prinsip, yaitu profit, people, planet, peace, dan partnership. Kelima prinsip ini sebenarnya sudah tercermin dalam Pancasila.

“Saya merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia, dan berharap pemerintah saat ini menghargai nilai-nilai luhur yang telah ada. Dengan menghidupkan kembali etika luhur ini, kita bisa melahirkan pemimpin yang berintegritas dan menjadi panutan bagi masyarakat,” ujar Karina.

Karina juga menekankan nilai-nilai keberlanjutan sudah terkandung dalam Pancasila, yang sudah ada jauh sebelum konsep SDGs.

Dia percaya dengan kembali ke nilai-nilai dasar ini, Indonesia bisa menjadi panutan global dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan.

Selain Karina, acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh yang memiliki peran besar dalam dunia bisnis berkelanjutan, termasuk Martha Tilaar, Founder & Chair Woman Martha Tilaar Group, peraih SDG Pioneer 2018 yang diwakili oleh putranya, Bryan Tilaar; Noke Kiroyan, Chairman Kiroyan Partners; Imam Prasodjo, Ketua Yayasan Nurani Dunia; serta Bruna Elias, Senior Manager, SDG Innovation Accelerator, UN Global Compact.

Dalam panel diskusi, Noke Kiroyan, Chairman Kiroyan Partners, juga memberikan pandangannya tentang pentingnya peran seorang SDG Pioneer.

“Pioneer adalah seseorang yang mempelopori sesuatu. Adanya Bu Karina yang terpilih menjadi SDG Pioneer menandakan bahwa beliau harus tampil dan menyampaikan konsep dan cara kerja yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan transformasi mindset yang berkaitan dengan perubahan pola pikir dan perilaku, yang membuat profesional lainnya mengerti bahwa ketika dunia usaha menjalankan etika bisnis, maka hal tersebut beriringan pada meningkatnya kepercayaan publik terhadap kita.

Pernyataan Noke juga didukung oleh Imam Prasodjo yang mengatakan untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan, seluruh unsur harus saling terhubung.

Ketika kita berupaya mensejahterakan manusia, kita juga harus menjamin kesejahteraan alam. Inilah yang disebut keberlanjutan.

Dunia bisnis memang memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan profit bagi manusia, namun jangan sampai melupakan kesejahteraan rumah kita, yaitu alam.

“Maka dari itu, diperlukan pionir seperti Bu Karina yang tidak hanya memberikan konsep, namun juga beraksi sebagai teladan,” ujar Noke.

Keteladanan dalam dunia bisnis juga telah diperlihatkan oleh 11 SDG Pioneers dari negara lainnya.

“Kami sangat bangga telah mengidentifikasi 12 SDG Pioneer dari pemimpin bisnis yang membuktikan bahwa keberlanjutan dapat mendorong keberhasilan bisnis. Para pemimpin ini tidak hanya menunjukkan komitmen mereka terhadap SDGs, tetapi juga membuktikan bahwa praktik keberlanjutan yang baik dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perusahaan mereka,” kata Bruna Elias.

Selain dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perusahaan, SDG Pioneers juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi sektor bisnis di Indonesia untuk terlibat lebih aktif dalam pencapaian SDGs.

Melalui diskusi panel dan sharing session, peserta diajak untuk berbagi praktik terbaik dan berdiskusi tentang langkah-langkah konkret yang dapat diambil perusahaan dalam mendukung agenda SDGs, termasuk di dalamnya strategi keberlanjutan yang inovatif dan inklusif.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler