jpnn.com, JAKARTA - Indonesia terus menunjukkan komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif sejak peluncuran Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2015.
SDGs berisi 17 Goals dan terbagi dalam empat pilar yang memuat tujuan dan sasaran global untuk mengakhiri kemiskinan, menghapuskan kesenjangan, dan melindungi lingkungan.
BACA JUGA: Libatkan Pelaku Usaha, Kemenko Perekonomian Gelar Konsultasi Publik Revisi PP 5/2021
“Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, Indonesia telah berhasil menaikkan peringkat pencapaian SDGs, yakni ke posisi 75 di tahun 2023, dari posisi 102 di tahun 2019. Sebanyak 76% indikator SDGs di Indonesia telah tercapai,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara daring pada the 8th International Conference Postgraduate School Universitas Airlangga dengan tema “Transformasi Menuju Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030: Pendekatan Multidisipliner”, Rabu (11/9).
Pemerintah Indonesia terus berupaya mengakselerasi pencapaian SDGs dengan fokus pada tiga mesin ekonomi utama.
BACA JUGA: Upaya Menko Airlangga Genjot Kerja Sama Ekonomi Hijau Harus Didukung Penuh
Pertama, revitalisasi mesin ekonomi konvensional melalui pembangunan infrastruktur, perluasan kerja sama ekonomi internasional, reformasi struktural, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Kedua, pengembangan mesin ekonomi baru yang mencakup hilirisasi industri, akselerasi digitalisasi, bioteknologi, dan transisi energi.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Faisal Basri Ekonom Senior dan Aktivis yang Idealis
Ketiga, penguatan ekonomi Pancasila melalui perlindungan sosial bagi masyarakat rentan melalui program, seperti PKH, Kartu Sembako, dan program cash for work.
Di pilar pembangunan sosial, pemerintah telah meluncurkan berbagai program perlindungan sosial, termasuk bantuan langsung tunai dan pemberian akses kepemilikan lahan melalui perhutanan sosial serta reforma agraria.
Program-program ini dirancang untuk mendukung daya beli masyarakat di berbagai kelas pendapatan, memperkuat UMKM, dan mendorong kewirausahaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada Universitas Airlangga atas kontribusinya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Ia berharap pertemuan ini menghasilkan pemikiran dan masukan positif untuk mendorong pencapaian target SDGs di Indonesia.
“Capaian-capaian ini perlu terus ditingkatkan. Melalui Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022, salah satunya SDG Bond, pemerintah berupaya membiayai proyek-proyek strategis yang meningkatkan kualitas sektor kesehatan, pendidikan, dan akses telekomunikasi. Saya optimis Indonesia dapat mencapai target SDGs 2030 dengan dukungan sinergi berbagai pihak, termasuk Universitas Airlangga," tuturnya. (jpnn.com)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh