jpnn.com, JAKARTA - Lucky Hakim dikabarkan menjadi korban penipuan yang melibatkan oknum dari Kementerian Perdagangan. Adapun kerugian mencapai Rp8,8 miliar. Lucky menjelaskan kasus ini berawal dari tender pembelian tiket perjalanan dinas yang diikutinya.
Saat itu Lucky merasa cukup diyakinkan oleh aksi oknum tersebut, karena menggunakan gedung kementerian untuk menjalankan aksi penipuannya.
BACA JUGA: Lucky Hakim Maju di Pilbup Indramayu Dampingi Anak Mantan Kapolri
“Kalau misalkan kita ditipu di warung kopi atau pinggir jalan, itu salah sendiri. Ibaratnya kamu sudah tahu di pinggir jalan ada orang yang ngaku-ngaku sebagai PNS. Tapi ini kan benar-benar di gedungnya, surat-suratnya lengkap dan banyak sekali surat yang keluar lengkap dari laci di situ,” jelasnya.
Selain Lucky, ada juga orang lain yang menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh dua orang.
BACA JUGA: Deddy Corbuzier: UU Cipta Kerja Memang ada Gunanya, Selain Rusuh?
Berdasarkan informasi yang diterimanya, jumlah uang yang masuk ke tangan mereka sudah mencapai puluhan miliar. Masing-masing orang yang menjadi korban nominalnya beragam.
Mantan suami Tiara Dewi ini menceritakan orang itu bekerja di Kementerian Perdagangan dengan jabatan sebagai auditor ahli muda.
BACA JUGA: Sudah Baca Draf UU Cipta Kerja, Hotman Paris Sampaikan Berita Bagus Untuk Para Buruh
Namun dia mengaku sebagai kepala bagian. Ketika meeting digelar, dia sangat dihormati layaknya pemilik jabatan strategis.
“Tapi dia mengaku menjadi kepala bagian dan memang duduk di ruangan situ. Ini kan aneh, seorang yang memang bukan jabatannya bisa duduk dan diakui oleh banyak orang di situ, dibikin seolah-olah bahwa dia adalah kepala bagian di situ. Ini sangat mengerikan sekali,” paparnya.
Diketahui, kedua oknum pelaku kini sudah mendekam di dalam tahanan dan berstatus sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait kasus yang sama.
Namun kasus yang menjerat keduanya bukan laporan dari Lucky Hakim, melainkan dari korban lain.
Lucky mengatakan dalam waktu dekat dirinya akan mendatangi Kementerian Perdagangan untuk mencari tahu kenapa gedung kementerian bisa digunakan oknum pelaku untuk melakukan aksi penipuan.
“InsyaAllah dalam waktu dekat akan bersilaturahmi ke Kementerian Perdagangan, pengin tanya sama humasnya, bagaimana mungkin kok bisa ada kantornya, ruangannya, kemudian dipakai untuk modus operandi penipuan,” tandasnya.(jpc/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Yessy