Lucky Hakim Pindah ke NasDem, Dikasih DP Rp 2 Miliar?

Selasa, 03 Juli 2018 – 18:55 WIB
Lucky Hakim. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Fenomena pembajakan kader partai jelang Pemilu Legislatif (Pileg) dinilai Sekretaris Fraksi PAN DPR Yandri Susanto hal yang biasa.

Bahkan partainya termasuk yang kehilangan salah seorang kader berlatar belakang selebritis di DPR.

BACA JUGA: Jangan Anggap Nasdem Partai Anak Bawang

"Satu orang, Lucky Hakim ke Nasdem. Saya tahu hanya satu Lucky Hakim saja. Dan itu sudah kami ganti langsung. Pelantikan (pengganti antar waktu/PAW) hari ini penggantinya Lucky," ucap Yandri ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/7).

Lucky yang masuk daftar politikus berlatar belakang artis, disebut Yandri mengundurkan diri dari PAN karena telah diberikan pembayaran dimuka alias down payment (DP) oleh partai pimpinan Surya Paloh.

BACA JUGA: PAN Klaim Kemenangan 58,8 Persen

"Iya, mengundurkan diri karena sudah dikasih DP sama Nasdem, si Lucky-nya. Berarti kan Lucky-nya mata duitan juga kan. Setahu saya dua miliar DP-nya. Kalau dari WA-nya yang disebarkan ke kami itu dia DP dua miliar. Terus nanti dikasih lagi logistik atau apa. Itu pengakuan dari Lucky," tutur Yandri.

Wakil sekjen DPP PAN ini menilai bahwa fenomena politisi pindah partai hal biasa. Partainya pun tidak bisa menahan bila ada kader yang melakukan itu. Sebaliknya, partai pimpinan Zulkifli Hasan juga mengucapkan selamat datang bagi kader partai lain yang bergabung.

Yandri menduga seseorang pindah partai bisa jadi karena ditawarkan uang, dan secara komitmen ideologi kepartaiannya tidak kuat. Namun demikian dia menghormati hal itu sebagai bagian dari demokrasi yang menjamin kebebasan dalam berkumpul.

BACA JUGA: Unggul di Pilkada 10 Provinsi, PAN Semakin Pede Sambut 2019

"Dalam persaingan partai banyak sekarang ini mereka mungkin ingin istilahnya karbitan, artinya tidak mau susah, cari yang sudah jadi. Tinggal dibajak, disuruh nyalon lagi, dibiayai, yang pentimg partainya menang. Itu kan dalam teori mereka, faktanya belum tentu," tutur Yandri.

Sebab, lanjut dia, rakyat bisa saja marah terhadap sikap politisi yang demikian. Apalagi ketika masyarakat mengetahui bahwa partai yang ditinggalkan seperti PAN, bukan organisasi politik bermasalah.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menang Banyak, PAN Optimistis di Pilpres 2019


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler