Ludes, KA Lebaran Tambah 19 Ribu Tiket

Minggu, 24 Juni 2012 – 05:35 WIB

JAKARTA - PT Kereta Api mulai menyiapkan tiket tambahan ke berbagai rute untuk mengangkut pemudik lebaran tahun ini. Setidaknya 19 ribu tiket tambahan akan dijual mulai 1 Juli untuk melengkapi 170 ribu tiket yang telah terjual sejak sebulan lalu.
   
"Kalau hari ini beli kemungkinannya sangat kecil untuk bisa dapat tiket lebaran. Tapi, nggak bisa dibilang habis 100 persen karena masih ada beberapa yang biasanya dari pembatalan-pembatalan. Masyarakat memang sudah membeli sejak jauh hari," ujar Vice President Public Relation PT Kereta Api Sugeng Priyono, Sabtu (23/6).

Selama masa angkutan lebaran tahun ini, PT KA menjual 170 ribu kursi dari 178 rangkaian kereta. Secara operasional, kata Sugeng, masa angkutan lebaran tahun ini berlangsung selama 16 hari. Dimulai tujuh hari sebelum Lebaran (12-18 Agustus 2012) dan tujuh hari sesudah Lebaran (21-27 Agustus 2012).

Namun secara cepat tiket kereta untuk lebaran itu telah ludes terjual sehingga banyak masyarakat yang tidak kebagian. "Untuk itu kami akan menambah 32 rangkaian kereta api lagi yaitu 18 untuk kereta komersil dan 14 untuk ekonomi," ungkapnya.
     
Tahun ini, lanjutnya, PT KA tidak memberlakukan pembelian tiket secara go show atau membeli di hari yang sama sebelum jam keberangkatan. Sebab berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, banyak tiket go show yang justru tidak terjual.

"Masyarakat sekarang butuh yang pasti-pasti saja, nggak mau spekulasi. Kalau memang nggak ada, mereka bisa cari transportasi lain," jelasnya.
   
Tiket go show yang disediakan PT KA beberapa minggu lalu sbenarnya cukup banyak. Sebab, dari setiap rangkaian kereta, biasanya satu gerbong (50 kursi) akan dijual secara go show.  Namun setelah dipertimbangkan, akhirnya tiket tersebut akan ikut dijual 1 Juli nanti. "Tanggal 1 Juli nanti penjualan tiket akan dibuka serentak pukul 00.00 di 13 ribu titik penjualan," sebutnya.
   
Dengan tidak adanya penjualan tiket secara go show, diharapkan bisa mengurangi kepadatan di stasiun-stasiun. Sebab tahun-tahun sebelumnya, masih banyak masyarakat yang mengantri di loket stasiun sejak sebuh, meskipun loket baru buka jam 07.00. "Tahun ini penjualan tiket secara online dibuka sejak jam 00.00," tambahnya.

PT KA juga berusaha menciptakan kenyamanan dengan membatasi jumlah penumpang. Diputuskan, toleransi jumlah penumpang untuk kereta jarak jauh sebanyak 100 persen, yang artinya semua penumpang harus mendapatkan tempat duduk atau tidak boleh ada yang berdiri. "Kecuali untuk rute-rute lokal itu masih boleh 150 persen (separo boleh berdiri-red)," lanjutnya.
   
Dengan kebijakan itu, Sugeng memperkirakan jumlah penumpang angkutan lebaran tahun ini akan menurun sebesar 20 persen dibanding tahun sebelumnya karena otomatis yang terangkut akan lebih kecil. Diperkirakan total jumlah penumpang yang bisa diangkut hanya sekitar 1,7-1,8 juta orang, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang 2,1 juta penumpang. "Nggak apa-apa, ini kan demi kenyamanan dan kemananan," tegasnya.
   
Sugeng mengakui PT KA tidak terlalu berharap bisa mendapatkan keuntungan di masa lebaran ini. Sebab penumpang lebaran biasanya hanya searah.

Jika mudik isinya 100 persen, maka saat kereta balik di hari yang sama isinya cuma 30 persen. "Kami justru mengharapkan untung kalau pas liburan atau masa pencarian sekolah karena bolak-balik penumpang penuh," cetusnya.
   
Selama masa lebaran, rute paling banyak diminati adalah Jawa Tengah dengan 45 persen. Sementara Jawa Timur menempati urutan kedua dengan 40 persen. Sisanya menuju ke beberapa kota di Jawa Barat.

Sementara untuk urusan harga Sugeng mengaku PT KA memberlakukan tarif batas atas selama lebaran. "Tarif batas atasnya untuk kelas eksekutif bisa Rp 700 ribu, kelas bisnis 600-an ribu," jelasnya. (wir/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jepang Maklumi Pajak Ekspor Mineral


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler