jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar peralatan yang dibutuhkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bisa diproduksi di dalam negeri.
Luhut mengatakan Indonesia termasuk dalam negara dengan banyak bencana alam, namun sekitar 70 persen peralatan BMKG masih mengandalkan impor.
BACA JUGA: Penjelaskan BMKG soal Fenomena Hujan Es di Bangli
"Saya minta ke Prof Korita (Kepala BMKG) agar bersama BPPT, (untuk) alat yang bisa dibuat di Indonesia, maka buat di sini. Jangan semua impor saja," kata Menko Luhut, dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2021 di Jakarta, Kamis (4/3).
Luhut menyebutkan, jika alat tersebut diproduksi di dalam negeri, diharapkan akan mendorong daya saing produk Indonesia. Di samping itu, kata dia, untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
BACA JUGA: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia, Waspadai Gelombang Tinggi di Wilayah Ini...
"Ternyata kami bikin buoy (pelampung untuk mendeteksi gelombang pasang dan tsunami) sudah bisa. Ya bikin bouy kami sendirilah, sehingga juga menciptakan lapangan kerja," kata Menko Luhut.
Menko Luhut menambahkan untuk mendukung infrastruktur peringatan dini bencana, dia telah meminta Kementerian Keuangan untuk mempercepat kelengkapan peralatan BMKG.
"Peningkatan infrastruktur peringatan dini, ini kami dorong. Kemarin saya sudah minta ke Menteri Keuangan untuk kiranya mempercepat melengkapi peralatan BMKG sehingga BMKG ini betul-betul canggih," pungkas Luhut. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia