Luhut Binsar: Pejabat Negara Dilarang Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri

Rabu, 01 Desember 2021 – 23:00 WIB
Tangkapan layar Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA/HO-Youtube Kemenko Kemaritiman dan Investasi.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melarang pejabat negara melakukan perjalanan ke luar negeri. 

Hal itu guna mencegah penularan varian Omicron yang tengah merebak di sejumlah negara. 

BACA JUGA: Update Level PPKM di Sejumlah Daerah, Luhut Binsar Punya Kabar Baik

"Pejabat negara khususnya dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri," kata Luhut Binsar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/12). 

Larangan terhadap pejabat negara tersebut berlaku kepada seluruh lapisan jabatan, terkecuali bagi yang melaksanakan tugas penting negara.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Minta Semua Pihak Maksimal Cegah Masuknya Varian Omicron

Bagi masyarakat umum, Luhut Binsar mengimbau agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri pada saat ini.

"Bagi masyarakat umum sifatnya masih imbauan,” tegas Luhut. 

BACA JUGA: WHO Peringatkan Risiko Varian Omicron Akan Membuat Penularan COVID-19 Bertambah

Jadi, dia menambahkan, warga negara Indonesia diimbau agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dulu.

“Hal ini untuk mencegah dan menjaga terus terkendalinya pandemi di negara ini," katanya.

Luhut Binsar mengatakan saat ini pemerintah juga akan menyiapkan booster vaksin ketiga yang ditujukan untuk para lanjut usia (lasia) dan kelompok rentan.

"Pemberian booster akan segera dijadwalkan dan mulai dilaksanakan pada periode Januari tahun depan," jelasnya.

Berdasarkan arahan Presiden Jokowi, masa karantina bagi WNA dan WNI pelaku perjalanan dari negara-negara di luar 11 negara yg dilarang masuk juga akan ditambah menjadi 10 hari dari sebelumnya tujuh hari.

Langkah itu diambil dengan mempertimbangkan makin banyaknya negara yang mendeteksi varian Omicron. Perpanjangan masa karantina ini akan berlaku sejak 3 Desember 2021.

"Tentunya kebijakan yang diambil ini akan terus dievaluasi secara berkala sambil kita terus memahami dan mendalami informasi tentang varian baru ini," tutup Luhut Binsar. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler