Luhut dan Surya Paloh Bertemu 4 Mata, Bang Nyarwi Ahmad Menganalisis Begini

Senin, 08 Mei 2023 – 10:03 WIB
Tangkapan layar Pakar komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad dalam diskusi yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekolah Politik dan Komunikasi Indonesia, Jumat (22/7). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)

jpnn.com - JAKARTA - Dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Nyarwi Ahmad merespons pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjelang Pemilu 2024.

Direktur eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) itu mengatakan peristiwa tersebut menandakan bahwa kerenggangan hubungan antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh kian nyata menjelang Pilpres 2024 mendatang.

BACA JUGA: Anies Mengaku Terbiasa Tak Diunggulkan Survei, Lalu Kenang Pilgub DKI saat Melawan Ahok PDIP

Pintu komunikasi politik Surya Paloh secara langsung kepada Presiden Jokowi tampaknya kian sempit.

Menurutnya, keberadaan Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuan itu juga bisa dibaca sebagai representasi dari orang dekat Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Polling ILC: Erick Thohir Dipilih untuk Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Dia menyebut Luhut sudah lama menjadi orang dekat kepercayaan presiden Jokowi.

Oleh karena itu, dia menilai agenda yang dibawa Luhut ketika bertemu Surya Paloh, tidak lepas dari agenda besar Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Anies Sudah Punya 5 Bakal Cawapres, Luhut Binsar Hormat, Jokowi Jangan Begitu

Bukan tidak mungkin, kata dia, Luhut mengemban misi atau mendapatkan penugasan dari Presiden Jokowi, ketika menemui Surya Paloh.

“Paling tidak menyampaikan  pesan-pesan dari Presiden Jokowi kepada Surya Paloh. Sebagaimana kita tahu, sejak Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres awal Oktober 2023 lalu, kehangatan dan keakraban relasi Surya Paloh dengan Presiden Jokowi tampak makin memudar, dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya,” kata Nyarwi dalam keterangannya, Minggu (7/5) malam.

Selain itu, dia menilai pertemuan tersebut juga mengindikasikan Luhut dan Surya Paloh sama-sama punya agenda politik dan kebangsaan menjelang Pilpres 2024 mendatang. Dia menilai keduanya memiliki tawaran-tawaran agenda yang hendak dibicarakan dan dinegsiasikan, baik menyangkut politik kebangsaan maupun politik elektoral.

“Terkait dengan pembahasan politik elektoral, misalnya, soal siapa saja yang potensial menjadi sosok capres dan cawapres dan siapa saja yang layak didukung dalam perspektif masing-masing. Tentu secara detail yang lebih tahu apa seperti apa agenda mereka, ya mereka berdua masing-masing atau orang-orang yang ada di lingkaran dekatnya,” paparnya.

Nyarwi juga memandang bahwa pertemuan itu bisa saja dibaca sebagai persamuhan dua sahabat lama, yang sama-sama sudah lama berkiprah dalam panggung politik dan kepartaian di Indonesia.

“Sebagaimana kita tahu, LBP meruapakan salah satu elite Golkar dan Surya Paloh dahulu juga pernah berkiprah di Golkar, meski sekarang sudah menjadi ketua umum Partai Nasdem,” ungkapnya.

Sisi lain, Nyarwi tidak yakin bahwa pertemuan Luhut dan Surya dapat menggoyang peta bursa tiga capres hari ini, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, sehingga bisa berubah misalnya hanya menjadi dua capres saja tanpa Anies.

“Apakah pertemuan keduanya dapat mewarnai bursa cawapres yang potensial mendampingi masing-masing tokoh tersebut? Kalau itu, menurut saya, masing memungkinkan terjadi,” ungkap Nyarwi.

Namun, lanjut dia, pertemu itu belum mampu mengerucutkan bursa pasangan koalisi parpol atau pasangan capres dan cawapres. Sebab, saat ini dan beberapa bulan ke depan dinamika elite dan elektoral akan terus terjadi, dan masih tercipta opsi-opsi yang terbuka. “Saya kira variabel ketua-ketua umum parpol lainnya, khususnya yang tergabung dalam KIB dan KIR menjadi faktor penting yang menentukan, baik format pasangan koalisi parpol maupun pasangan capres-cawapres, yang akan didaftarkan ke KPU pada bulan Oktober-November mendatang,” kata Nyarwi Ahmad. (boy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler