jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan bahwa pelaksanaan pilkada serentak di 264 provinsi, kabupaten dan kota hari ini dipantau dunia internasional. Karenanya, ia menegaskan, pelaksanaan pilkada serentak untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia itu harus sukses.
"Kita diamati internasional. (Misalnya) di Tangsel (Tangerang Selatan, Banten) ada 70 pengamat internasional. Kemarin kita sudah buktikan di pilpres bahwa demokrasi cukup matang," kata Luhut saat menggelar videoconference bersama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dengan sejumlah Polda di Indonesia, di ruang Crisis Center Mabes Polri, Rabu (9/12).
BACA JUGA: Sudah Ikhlas, Golkar Mulai Siapkan Pengganti Novanto
Luhut mengingatkan seluruh jajaran Polda menjaga jangan sampai ada kericuhan. Yang tak kalah penting, Polda juga tetap menjaga situasi keamanan di lima daerah yang tak bisa mengikuti pilkada serentak. Lima daerah itu adalah Kalteng, Simalungun, Siantar, Fak Fak dan Manado.
"Saya minta teman-teman Polda untuk menyampaikan pesan kepada yang tidak ikut untuk menghormati putusan hasil pilkada. Selalu gunakan pendekatan yang soft," kata Luhut.
BACA JUGA: 2016, Inilah Shio-shio tak Beruntung
Dalam kesempatan itu Kapolri menegaskan, kondisi kamtibmas di tanah air menjelang pilkada aman. Dia mengatakan, hanya ada satu kejadian yang menonjol, yakni di Keerom. "Terjadi pemukulan ketua KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara)," kata Haiti.
Polri secara total mengerahkan 192.901 personel mengamankan 246.576 tempat pemungutan suara. Selain itu juga dibantu 11 personel TNI. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Sudirman Berkelit Soal Surat Perpanjangan Kontrak Freeport
BACA ARTIKEL LAINNYA... Priyo Budi: Sulit untuk Menutup-nutupi dengan Cara Apa pun
Redaktur : Tim Redaksi