jpnn.com, JAKARTA - Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan mengatakan varian omicron tidak memberikan dampak yang parah terhadap manusia.
Menurut dia, varian omicron hanya dua kali lebih parah dari flu biasa.
BACA JUGA: Boy William Lebih Pilih Jatuh Miskin Ketimbang Sakit, Alasannya Keren Banget
"Omicorn diprediksi hanya dua kali lebih mematikan dari flu," kata Luhut usai mengikuti rapat terbatas secara virtual, yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (14/2).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu menerangkan kasus omicron hingga hari ini belum melebihi puncak delta pada tahun lalu.
BACA JUGA: Ahli Epidemiologi Ini Berbagi Cara Agar Terhindar dari Omicron
Padahal, kata dia, merujuk negara lain, puncak omicron tiga sampai empat kali lebih tinggi dari titik tertinggi delta.
"Tingkat rawat inap rumah sakit dan tingkat kematian juga masih jauh lebih rendah daripada periode delta. Tetapi ini tidak mengurangi tingkat kehati-hatian kita," kata dia.
BACA JUGA: KPK Buka Seleksi 11 Petinggi, Bagaimana Nasib Novel Baswedan Cs?
Purnawirawan TNI itu juga mengatakan data menunjukkan pola yang sama di Jawa-Bali.
Dalam tujuh hari terakhir, Banten, Jawa Barat, dan Bali, menjadi provinsi yang tren kasusnya lebih tinggi dari puncak delta.
Meski begitu, Luhut mengeklaim angkanya masih rendah dibanding kasus delta secara nasional.
"Berita positifnya, tren kasus di DKI Jakarta menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap. Namun, peningkatan mulai terjadi di DIY, Jawa Timur, dan Jawa Barat, tetapi itu pun masih di bawah puncak delta," kata dia. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Yessy
Reporter : Fathan Sinaga