jpnn.com, JAKARTA - Menko Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan mengaku kejadian penusukan terhadap Wiranto tidak lantas membuatnya takut menemui masyarakat saat melakukan kunjungan ke daerah. Dia juga meminta agar peristiwa yang menimpa menko polhukam itu tidak dibesar-besarkan.
"Masih, tadi malam saya bercengkerama, tidak usah dibikin jadi kaya rese amat, di Amerika kan setiap tiga bulan kejadian (penyerangan)," tutur Luhut Pandjaitan usai menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (13/10) malam.
BACA JUGA: Kabar Baik soal Pak Wiranto dari Agung Laksono: Buang Angin Jadi Sinyal Positif
Luhut memasuki Paviliun Kartika RSPAD tempat Wiranto dirawat pukul 19.10 WIB dan keluar pada pukul 20.00 WIB. Selama 50 menit itu, Luhut Panjaitan mengaku sempat berbicara dengan Wiranto.
Luhut Panjaitan menuturkan kondisi mantan Panglima ABRI itu sudah lebih baik dan diperkirakan akan diperbolehkan pulang beberapa hari ke depan.
BACA JUGA: La Nyalla: Mana Ada Orang Mau Direkayasa untuk Ditikam?
"Ya mungkin dalam beberapa hari ke depan, tetapi semua baik ya," ucap dia.
Wiranto diserang dan ditusuk secara tiba-tiba di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, usai meresmikan gedung kuliah Universitas Mathla’ul Anwar, Kamis (10/10).
BACA JUGA: Istri Komentar Kasus Wiranto, Prajurit TNI Berpangkat Serda Ditahan 14 Hari
Wiranto terkena dua tusukan di perut dan sempat dirawat di RSUD Berkah, Pandeglang, kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Wiranto harus menjalani operasi yang berlangsung sekitar tiga jam oleh tim dokter RSPAD Gatot Soebroto. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo