Pagelaran ini hanya menjadi semacam rutinitas tahunan, yang tidak mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Danau Toba.
Tokoh Batak asal Sumut, Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, terang-terangan menilai, Pesta Danau Toba sudah tidak punya gaung.
"Dari tahun ke tahun ya begitu-begitu saja. Gaung memang kurang," ujar Luhut kepada JPNN kemarin (27/12).
Namun, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu tidak menyalahkan sepenuhnya pemda. Menurut pria kelahiran Simanggala( Hutanamora), Tapanuli, 28 September 1947, itu, tanpa keterlibatan pemerintah pusat, upaya untuk mendongkrak wisata Danau Toba, akan sulit dilakukan.
Selama infrastuktur jalan dari Medan yang mengakses ke Danau Toba belum diperbaiki, maka wisatawan tetap saja akan malas datang ke acara Pesta Danau Toba.
"Harus ada partisipasi pemerintah pusat. Jalan harus diperbaiki. Coba, berapa jam itu perjalanan dari Medan. Jalan jelek, lima jam. Itu yang membuat wisatawan malas datang," ujar Komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Detasemen Penaggulangan Teror/Gultor) 81, itu.
Karenanya, dia mengatakan, yang jauh lebih penting dari Pesta Danau Toba adalah lobi ke pusat agar infrastruktur segera dibenahi. "Misal dari bandara Silangit, perjalanan daratnya juga harus 1,5 jam. Wisatawan tetap enggan karena wisatawan itu mencari kemudahan," ujar alumni Akademi Militer 1970 itu.
Luhut sendiri, sebagai tokoh Batak yang cukup lama berkiprah di Jakarta, mengaku sudah sering mendorong pusat untuk memberi perhatian pada wisata Danau Toba.
"Waktu Menteri Pariwisata dijabat Jero Wacik, saya katakan, harus ada keterlibatan pusat untuk pengembangan Danau Toba. Infrastrukturnya mendesak untuk dibenahi," imbuh
Selain masalah infrastrktur jalan, pria yang lama berkarir di Kopassus (Komando Pasukan Khusus) itu mengatakan, fasilitas di sekitar Danau Toba juga belum mampu mengundang ketertarikan wisatawan untuk datang.
"Hotel pun tidak ada yang lumayan baik. Sejak dulu sampai sekarang tidak ada perubahan. Turis yang datang hanya sedikit," pungkasnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Bermimpi jadi PNS di Daerah Pemekaran
Redaktur : Tim Redaksi