Luhut Panjaitan vs Said Didu, Ujang: Pertarungan Para Ikan Kakap

Minggu, 17 Mei 2020 – 05:38 WIB
Luhut Panjaitan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pertikaian antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan dengan mantan Sektetaris Kementerian BUMN Said Didu, dinilai sangat merugikan rakyat.

Pasalnya, kedua tokoh tersebut merupakan kelompok elite yang seharusnya bekerja membantu rakyat menghadapi pandemi Virus Corona (COVID-19).

BACA JUGA: Jenderal Luhut Panjaitan pakai 4 Kuasa Hukum, Said Didu Tunjuk Letkol Helvis

Bukan malah mempertontonkan pertikaian.

"Itu pertarungan elite, pertarungan para ikan kakap, pertarungan para gajah. Rakyat tentu sangat dirugikan. Mereka seharusnya fokus dan bersinergi membantu rakyat yang terkena musibah Corona," ujar pengamat politik Ujang Komarudin kepada jpnn.com, Sabtu (16/5).

BACA JUGA: Jumlah Korban Corona di Sidoarjo Membeludak, Rekor Harian, Ini Data per Kecamatan

Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini berharap para elite yang bertikai segera sadar.

Melanjutkan pertikaian di tengah situasi sulit seperti sekarang ini, kata Ujang, hanya akan membuang-buang waktu.

BACA JUGA: Menanggapi Pernyataan Jokowi, Iwan Fals Mengaku Sudah Empot-empotan

Padahal, di sisi lain gerakan penyelamatan rakyat yang terdampak COVID-19 harus secepatnya dilakukan.

"Mari bergandengan tangan membantu agar masyarakat bisa makan dan tidak kelaparan. Jangan malah jotos-jotosan," katanya.

Direktur eksekutif Indonesia Political Review ini juga berharap Presiden Joko Widodo mengingatkan para elite untuk bekerja lebih giat lagi.

Karena perang melawan Covid-19 butuh perhatian khusus dari kerja keras.

"Ingat, pertikaian para elite merupakan cermin tidak baik bagi rakyat. Jangan menyuguhi rakyat dengan konflik-konflik elite," pungkas Ujang. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler