Luhut Pantau Gunung Agung Bali via Video Conference

Rabu, 29 November 2017 – 19:51 WIB
Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan saat memimpin Rapat Koordinasi di tanggap darurat di Command Center Kemenhub, Selasa 28 November 2017. Foto: facebook Luhut Binsar Panjaitan

jpnn.com, JAKARTA - Erupsi Gunung Agung terus dipantau detik demi detik, menit demi menit.

Bukan lagi menjadi bencana alam Bali saja, tetapi “gempa tremor” nya terasa sampai ke level nasional. Karena itu, Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan pun memimpin Rapat Koordinasi di tanggap darurat di Command Center Kemenhub, Selasa 28 November 2017.

BACA JUGA: Ingat, Stok Pangan Bali Tinggal Tersisa untuk 3 Bulan Saja

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan didampingi Menpar Arief Yahya dan Menhub Budi Karya Sumadi video conference. Juga ada Kepala BNPB, Dirjen Imigrasi, Kasum TNI.

Di Ruang EOC Bandara Ngurah Rai Bali, ada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, AP1 Bali - Lombok dan Basarnas. Juga ada Pangdam IX/Udy diwakili Kasdam IX/Udy, Kapolda Bali, Ka Otban Bali Nusra, Danlanud Ngurah Rai, Asops Kasdam IX/Udy, PTS Dirut Operasi Penerbangan AP1, Dirut Hubungan Luar Negeri, GM. Airnav Cabang Denpasar, Ka BMKG Ngurah Rai, Ketua AOC Denpasar, Ka Perhubungan Prov. Bali, Basarnas Bali dan GM masing-masing Maskapai Airlines IGNR.

BACA JUGA: Ngurah Rai Dibuka Lagi, Wings Air Terbang Tanpa Penumpang

Mereka membahas perkembangan situasi terkait aktivitas erupsi Gunung Agung, diikuti sekitar 45 orang.

Gubernur Bali menjelaskan, aktivitas Gunung Agung sampai saat ini mengeluarkan abu vulkanik sampai ketinggian 4000 meter menuju arah barat daya. Akibatnya, mengganggu penerbangan sehingga Bandara Ngurah Rai di tutup.

BACA JUGA: Tega Sebarkan Hoaks saat Terjadi Bencana

Menurut Pastika, kabar bahwa Gunung Agung mengeluarkan hujan batu itu tidak benar alias hoax. Masyarakat Ds. Kubu dan Ds. Rendang sebanyak 40 ribu orang telah di evakuasi menuju tempat pengungsian dan kodisi semua pengungsi sampai saat ini masih dalam baik serta sehat.

“Pihak TNI/Polri sudah menyiapkan Posko kesehatan untuk mengakomodir pengungsian yg membutuhkan. Kepada pengungsi sudah disalurkan logistik berupa beras, makanan instan, dan untuk mengantisipasi pendistribusian bantuan maka dibutuhkan dukungan BBM sebanyak 1 ton perhari,” sebutnya.

Total pengungsi yang berjumlah sekitar 70.000 orang membutuhkan beras sebanyak 25 ton dan uang 700 juta rupiah perhari. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan oleh para pengungsi antar lain alat-alat water treatment, tandon air dan mobil tangki, sembako, selimut, kasur, obat-obatan dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari termasuk bantuan fasilitas MCK.

Gubernur meminta dukungan bus sebanyak 60 unit selama 1 seminggu untuk membawa penumpang dengan tujuan Surabaya dan Jakarta. Dia juga memerlukan Kapal laut untuk stanby di pelabuhan Benoa. Sebagian penumpang telah diberangkatkan hari ini, Selasa, menuju Surabaya dengan menggunakan 23 bus dan secara keseluruhan penanganan penumpang berjalan dengan baik.

Dandim Karangasem bertindak sebagai Komandan tanggap darurat. Setiap 6 jam pihak airport akan melakukan evaluasi.

Menko Kemaritiman mengapresiasi tindakan dan langkah yang telah diambil oleh Gubernur Bali, Kapolda Bali dan Kodam IX/Udy terkait bencana itu. Baik informasi, evakuasi pengungsi, transportasi darat laut dan udara.

“Saya berharap semua perusahan yang berhungan dengan penangan pengungsi tidak memanfaatkan situsi bencana untuk melakukan pungutan-pungutan tambahan terkait penanganan penumpang,” katanya.

“Saya menghimbau kepada media agar mengcounter dan tidak memunculkan berita hoax. Saya serahkan kepada Kapolda Bali untuk mengatasi hal itu,” kata Luhut.

Luhut juga meminta kepada Dirjen Imigrasi untuk memberikan perpanjangan Pasport dan visa terhadap wisatawan yang terkena dampak bencana Gunung Agung.

BMKG menjelaskan, pusat peringatan dini siklontropis berdampak pada arah angin dan arah abu vulkanik. Sekitar 3 hari kedepan curah hujan akan meningkat.

Sementara Direktur Operasional Basarnas menjelaskan, pihaknya akan melakukan penanganan terhadap pengungsi dan akan mendatangkan personel tambahan dari Surabaya, Semarang, Bandung, Mataram. Basarnas juga telah mengevakuasi 52 orang yang sempat tidak mau turun.

Menpar Arief Yahya meminta kepada Airlines agar berempati dengan situasi darurat erupsi. “Jangan ada cancellation fee, hapus ticket refund 10%, dan reschedule fee,” kata Menpar Arief.

Dia mengapresiasi industri akomodasi, hotel, dan resort yang membebaskan biaya saat hari pertama dan kedua cancellation. Dia juga memuji industri yang kompak untuk memasang diskon lebih dari 50% di hari berikutnya. “Terima kasih atas kerjasamanya. Pak Gubernur juga sudah mengeluarkan himbauan, dan itu sangat bagus buat masa depan pariwisata Bali,” katanya.

Menpar Arief juga mengingatkan soal pengurusan perpanjangan Visa, pelayanan visa pass untuk 1 minggu, dan apabila wisman perlu lebih lama stay di Bali maka harus ke kantor imigrasi untuk mengurus.

Lalu soal transportasi, Menpar Arief juga meminta agar Kemenhub dan Dishub bertanggung jawab atas wisatawan. Sediakan lebih banyak bus dan transportasi alternatif lainnya via darat, laut dan udara (bandara terdekat) agar wisman lebih mudah jika ingin segera keluar dari Bali.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Agung Meletus, Stefan William Terkurung di Bali


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler