JPNN.com

Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia

Selasa, 18 Februari 2025 – 15:28 WIB
Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia - JPNN.com
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menilai kebijakan proteksionisme pasar yang diterapkan oleh Presiden AD Donald Trump. Foto ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menilai kebijakan proteksionisme pasar yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi peluang bagi Indonesia.

Menurut Luhut, Indonesia bisa meningkatkan persentase pendapatan produk domestik bruto (PDB).

BACA JUGA: 4 Orang Dekat Prabowo yang Bisa Menjadi New Luhut

Hal itu diungkapkan Luhut dalam acara Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Selasa (18/2).

Pihaknya pun memproyeksi dari kebijakan tersebut PDB Indonesia bisa meningkat hingga 0,8 persen.

BACA JUGA: Rangkap Jabatan Luhut Binsar Berpotensi Membebani Prabowo di Masa Depan

"Dampaknya terhadap PDB Indonesia, potensinya positif menambah persentase poin hingga 0,8 persen," ujar dia.

Menurut dia, untuk mewujudkan peningkatan PDB dari proteksionisme pasar AS, Indonesia harus bisa mengambil peluang relokasi pasar global dan meningkatkan realisasi penanaman modal asing (PMA).

Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan kemudahan berbisnis di tanah air.

Lebih lanjut, ia menyampaikan potensi peningkatan PDB akan menjadi lebih besar apabila pengusaha di pasar domestik melakukan diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara mitra.

Luhut memastikan meski AS tengah menerapkan proteksionisme pasar, tetapi hubungan Indonesia dengan negara tersebut tetap baik.

"Presiden (Prabowo) juga membangun hubungan baik dengan Presiden Trump, dan sekarang sedang menyiapkan surat ke Presiden Trump yang membahas tentang peningkatan kolaborasi," kata Luhut.

Namun, selain peluang Indonesia juga saat ini tengah menghadapi beberapa tantangan, di antaranya yakni dinamika ketahanan pangan global, distrupsi digital dan kecerdasan buatan (AI), perubahan iklim, serta kompetisi ekonomi dan dinamika geopolitik.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan menerapkan tarif sebesar 25 persen pada semua komoditas impor baja dan aluminium.

Presiden AS ke-47 tersebut juga sudah menerapkan tarif 10 persen terhadap barang yang berasal dari China, sehingga China merespons hal itu dengan memberikan tarif tambahan 15 persen terhadap batu bara dan gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Luhut   Donald Trump   PDB   China   as  

Terpopuler