Lukman Edy Puji Rencana Cak Imin Hapus Jabatan Sekjen PKB

Kamis, 22 Agustus 2019 – 16:52 WIB
Lukman Edy. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy alias LE, memuji rencana Ketua Umumnya Abdul Muhaimin Iskandar menghilangkan posisi sekretaris jenderal di partainya.

"Kebijakan untuk merubah AD/ART dengan menghilangkan posisi sekjen sudah tepat dan bahagian dari konsep besar cak Imin sebagai mandataris tunggal," ucap LE kepada JPNN.com, Kamis (22/8).

BACA JUGA: Hadir di Muktamar PKB, Kiai Ma’ruf: Saya Merasa Muda Kembali

Ide menghapus jabatan sekjen yang kini dijabat M Hanif Dhakiri, lanjut LE, melengkapi desain sentralisasi kekuasaan di ketua umum tanfidz. Sebelumnya, fungsi dan kewenangan Dewan Syuro sudah diminimalisir sampai tidak memiliki makna apa-apa di PKB.

"Artinya hari ini struktur kepemimpinan di PKB sudah berhasil menghilangkan dua posisi penting yaitu Dewan Syuro, tempat berkumpulnya kebijakan para kiai, dan sekjen yang selama ini diperankan sebagai dwi tunggal bersama sama ketum baik secara administratif maupun secara politik," tuturnya.

BACA JUGA: Respons Muhaimin Soal Kandidat Sekjen PKB

BACA JUGA: Respons Muhaimin Soal Kandidat Sekjen PKB

Cak Imin -sapaan beken Muhaimin, berencana menggantikan posisi sekjen dengan direktur eksekutif. Nah, menurut LE, dalam konsep Muhaimin direktur eksekutif pastilah posisi tertinggi bagi karyawan DPP PKB.

BACA JUGA: Muktamar PKB di Bali: Muhaimin Iskandar Ketum Lagi, Siapa Kandidat Sekjen?

"Dia ditunjuk dan digaji oleh DPP dan sewaktu waktu bisa diberhentikan dan diganti oleh ketua umum. Direktur eksekutif adalah karyawan DPP," tukas mantan menteri pembangunan daerah tertinggal ini.

Selain itu, kata LE, sebenarnya masih ada satu lagi yang signifikan, yaitu mandataris tunggal juga berwenang untuk menentukan proses penunjukkan pengurus cabang di tingkat kabupaten, kota dan pengurus wilayah di tingkat provinsi.

"Perubahan PKB seperti ini pasti menimbulkan pro dan kontra. Bagi yang kontra dan tidak setuju, ingin mendapatkan penjelasan lebih terperinci filosofis dan implikasinya, mari kita diskusikan secara mendalam. Saya menyediakan waktu untuk itu," tandas mantan politikus Senayan ini.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Apa Alasan PKB Gelar Muktamar di Bali?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler