Lukman Puji Pelayanan NOC Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo

Jumat, 03 September 2021 – 14:27 WIB
Pelatih Lukman bersama Eko Yuli Irawan. FOTO NOC Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Olimpiade 2020 Tokyo memiliki kesan tersendiri di mata Lukman. Pelatih angkat besi Indonesia yang dipinjam dari Timnas Angkat Besi Thailand guna menangani lifter Eko Yuli Irawan ini kagum dengan pelayanan yang diberikan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) pada penyelenggaraan Olimpiade Tokyo.

Lukman mengatakan baru kali ini merasa insan olahraga Indonesia mendapat perlakuan istimewa. Baik persiapan, keberangkatan, pelayanan selama di Desa Atlet, hingga kepulangan.

BACA JUGA: Kapolda Tak Beri Ampun, Bharatu DAM Dipecat Secara Tidak Hormat

“Saya sudah lima kali ikut mendampingi atlet angkat besi di Olimpiade, tetapi baru kali ini saya rasakan pelayanan yang berbeda. Bukan cuma atlet yang mendapat perhatian, tetapi juga pelatih dan tim support. Fasilitas kamar diberikan sangat layak, kami mendapat tes pcr/antingen berkala karena menjalankan pelatnas pada masa pandemi ini dan tidak ada perlakuan yang berbeda,” kata Lukman, beberapa waktu lalu.

Sebelum menangani Timnas Angkat Besi Thailand, Lukman pernah mendampingi lifter-lifter Indonesia di Olimpiade 2000 Sydney, Athena (2004), Beijing (2008), dan London (2012).

BACA JUGA: Inilah Tampang Pemerkosa Mahasiswi di Area Kamping Gunung Marapi, Oh Ternyata

“Mungkin saat Pak Okto (Raja Sapta Oktohari) menjadi CdM pada 2016, atlet juga mendapat penerbangan kelas bisnis saat ke Rio de Janeiro. Dan, saat beliau menjabat sebagai Ketua NOC Indonesia ini dipertahakan, bahkan lebih baik. Apresiasi-apresiasi yang diterima saat ini untuk pelatih juga luar biasa. Ini membuktikan bahwa beliau benar-benar memiliki komitmen serius untuk olahraga Indonesia,” ujar Lukman.

Lukman bukan sosok baru di dunia olahraga Indonesia. Ia merupakan juru taktik yang telah mengantarkan Eko Yuli meraih perunggu dan Triyatno meraih perak pada Olimpiade 2012 London. 

BACA JUGA: Kronologi Pemerkosaan Mahasiswi di Area Kamping, Dipaksa dan Direkam, Tak Disangka

Namanya sempat hilang di percaturan angkat besi Tanah Air dan kini, ia terikat kontrak dengan Federasi Angkat Besi Thailand sebelum akhirnya NOC Indonesia mengupayakan dirinya kembali ke Tanah Air sebagaimana permintaan Eko Yuli.

Lukman mengakui peran NOC Indonesia sangat besar dalam mengupayakannya dirinya untuk diizinkan Federasi Angkat Besi Thailand kembali ke Tanah Air. "Tanpa ada surat permintaan dari NOC Indonesia mungkin saya tidak diizinkan Federasi Angkat Besi Thailand. Apalagi, saya masih terikat kontrak," ungkapnya.

Bukan hanya NOC Indonesia, kata Lukman, Chef de Mission (CdM) Rosan P Roeslani juga sangat memerhatikan kebutuhan seluruh atlet dan offisial. "Pak Rosan juga sangat memerhatikan atlet dan offisial dan sering mengajak kami berdiskusi,” katanya.

Berbicara peluang Eko untuk 2024, Lukman yakin anak latihnya itu masih bisa mampu unjuk gigi. Dengan catatan, katanya, Eko mendapat program latihan yang menunjang peformanya.

Apalagi meski belum bisa mendapat medali emas di Tokyo, Eko membuktikan telah menjadi lifter pertama di Indonesia dan kedua di dunia yang tampil pada empat Olimpiade dan semuanya membawa pulang medali.

BACA JUGA: Mencurigakan, Mobil Innova Tak Bertuan Diperiksa Polisi, Isinya Mengejutkan

“Terkait usia tak jadi soal asalkan Eko menjalani program yang sesuai. Ada contoh lifter China yang berusia 37 tahun Lu Xiaojun meraih medali emas di 81 kg putra pada Olimpiade kemarin. Saya masih memiliki keyakinan, ia masih berpotensi meraih ambisi mendapat emas di Olimpiade,” tambahnya.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler