jpnn.com - BATAM - Sebanyak 163 pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kota Batam, Kepulauan Riau, dinyatakan lulus seleksi kompetensi dasar (SKD) dan melaju ke tahap berikutnya, yakni seleksi kompetensi bidang (SKB).
“Ada 163 peserta yang lulus ikut SKB. Untuk jadwal tetap dari BKN, saat ini masih nunggu informasi lanjutannya,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Batam Hasnah di Batam, Sabtu (23/11).
BACA JUGA: Seleksi CPNS Kemenkumham, Silakan Lapor ke Sini Jika Ada Kecurangan
Hasnah menjelaskan peserta yang lanjut ke tahap SKB merupakan pelamar yang telah lulus passing grade pada SKD.
Adapun SKD sebelumnya telah terlaksana pada 16 Oktober-14 November 2024.
BACA JUGA: 35 Pelamar Lulus SKD CPNS Natuna & Berhak Ikut SKB, Persiapkan Diri dari Sekarang
Hasnah mengatakan total pelamar yang lulus administrasi dan mengikuti SKD sebanyak 1.452.
Dari 163 yang lulus ke tahap SKB, 10 di antaranya ialah peserta dengan jenis formasi lulusan terbaik.
BACA JUGA: Info Penting BKN soal Pengumuman Kelulusan PPPK & Pelaksanaan SKB CPNS 2023
“Yang lulusan terbaik hanya bisa dilamar oleh yang predikat lulusan terbaik, buktikan dengan transkrip nilai cumlaude, di luar itu berarti umum,” ujar Hasnah.
Adapun formasi yang dibuka sebanyak 86. Formasi tenaga teknis mendominasi. Hasnah juga menyampaikan formasi yang paling banyak diminati pelamar CPNS 2024 di Kota Batam adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Sebelumnya, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Kota Batam melengkapi sistem pengenalan wajah (face recognition) dalam pelaksanaan computer assisted test (CAT) untuk CPNS 2024 guna mencegah terjadinya kecurangan.
Kepala UPT BKN Batam Imamuddin mengatakan face recognition berfungsi untuk memverifikasi identitas peserta dengan data yang telah mereka serahkan sebelumnya.
Dia menambahkan langkah tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi peserta secara langsung, sekaligus menghindari praktik perjokian yang kerap terjadi pada seleksi CPNS.
"Hal ini tujuannya untuk menghindari kecurangan atau joki. Dengan penerapan teknologi ini, diharapkan proses seleksi CPNS dapat berlangsung lebih aman, adil, dan akuntabel,” kata Imamuddin. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi