jpnn.com, SURABAYA - Lulusan SMK di Jawa Timur disebut mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia akibat pemaknaan atau definisi TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan rumusan TPT perlu dicermati ulang, karena kenyataannya lulusan SMK tidak menganggur.
"Lulusan SMK memilih bekerja secara profesional-personal dan mendapat income," kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Minggu (24/10).
Hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemprov Jatim bersama bidang pendidikan khususnya dunia usaha, industri, dan kerja (dudika).
Mengingat, lulusan SMK dipersiapkan untuk mengisi lapangan kerja. Namun, karena definisi TPT mengasumsikan bekerja dalam sebuah institusi maka data evaluasi TPT mendominasi angka pengangguran.
"Status lulusan SMK yang bekerja secara profesional bel dimasukkan kategori bekerja. Itu yang menjadi penyebab mengapa TPT SMK disebut tertinggi," ujar dia.
Khofifah mengungkapkan sebetulnya cukup banyak pelajar SMK lebih memilih sebagai pekerja profesional-personal daripada kerja di institusi atau Industri.
Terkait hal itu, Khofifah akan berkomunikasi dengan BPS supaya ada proses lanjutan di Kemendikbudristek. Utamanya Dirjen Vokasi dan Direktur SMK.
"Kami cocokkan definisi TPT untuk mencari format BPS agar bisa mengakomodir bahwasannya alumni SMK yang memilih kerja profesional-personal dan mendapatkan income tidak masuk kategori itu," tegas Khofifah. (mcr12/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA JUGA: Khofifah Pengin Lulusan SMK Menguasai Keterampilan Digital Hadapi Era Society 5.0
Redaktur : Friederich
Reporter : Arry Saputra