Sudah banyak diketahui bahwa lulusan universitas terkenal lebih gampang mencari kerja, dan sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa lulusan dari universitas top di Australia mendapat gaji 6 persen lebih tinggi dibandingkan universitas lainnya.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Grattan Institut yang mengatakan bahwa para lulusan S1 dari universitas top Australia dan juga universitas teknologi berpenghasilan enam persen lebih tinggi dalam masa kerja sekitar 40 tahun.
BACA JUGA: Menolong Tunawisma Lewat Musik Hiphop
Dengan itu, para lulusan di bidang ekonomi atau sains misalnya akan mendapat penghasilan $ 200 ribu (sekitar Rp 2 miliar) lebih banyak.
Secara peringkat, universitas teknologi seperti RMIT di Melbourne, Curtin University di Perth, dan Queensland University of Technology memiliki peringkat yang jauh lebih rendah dibandingkan universitas seperti Sydney, Melbourne atau Adelaide.
BACA JUGA: Google Maps Sajikan Rute Bersepeda
Namun menurut Grattan Institut, di dalam pasar kerja di Australia perbedaan itu tidak terasa.
"Para lulusan dari universitas teknologi ini berpenghasilan sama dengan mereka yang berasal dari universitas yang lebih top," kata Direktur Pendidikan Tinggi Grattan Andrew Norton.
Selain ada perbedaan pendapatan antar lulusan universitas, perbedaan penghasilan juga tampak jelas antar berbagai jurusan.
"Dari laporan ini terlihat, bidang apa yang anda pelajari lebih penting lagi dari di universitas mana anda belajar," kata Norton.
Sebagai contoh, lulusan jurusan hukum akan mendapat penghasilan $ 400 ribu lebih tinggi dibandingkan lulusan di bidang sains.
"Belajar teknik di universitas mana saja akan membuat gaji lebih tinggi dibandingkan belajar seni di universitas top," kata Norton.
Ini adalah laporan untuk tahun ketiga berturut-turut yang dilakukan Grattan yang membuat laporan mengenai sektor pendidikan tinggi dalam sebuah laporan lengkap.
Jumlah peminat untuk belajar di universitas di Australia terus meningkat, dan di tahun 2014, untuk pertama kalinya diperkirakan jumlah mahasiswa akan mencapai 1 juta orang.
Jumlah mahasiswa internasional pun kembali menunjukkan peningkatan setelah sebelumnya menurun. Di tahun 2013, ada 330 ribu pelajar internasional dengan jumlah terbesar datang dari China.
Di tahun 2012, penghasilan dari 40 universitas dan 130 lembaga pendidikan tinggi yang dimiliki Australia mencapai $ 26 miliar, membuat pendidikan tinggi merupakan salah satu industri besar.
Andrew Norton mengatakan laporan terbaru ini menunjukkan bahwa sektor pendidikan tinggi di Australia dalam keadaan sangat sehat.