JPNN.com

Lumbung Pangan Sukabumi Suplai 133,7 Ton Beras Zakat Fitrah

Jumat, 21 Maret 2025 – 08:15 WIB
Lumbung Pangan Sukabumi Suplai 133,7 Ton Beras Zakat Fitrah - JPNN.com
Petani di Sukabumi. Foto: Baznas

jpnn.com, SUKABUMI - Lumbung Pangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sukabumi menyiapkan suplai 133,7 ton beras zakat fitrah 1446 H untuk didistribusikan ke sejumlah provinsi, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, dan sekitarnya.

Pengadaan beras ini melibatkan 735 petani binaan BAZNAS yang mengelola lahan seluas 250 hektar dengan metode pertanian organik.

BACA JUGA: Kemenag Targetkan Pengumpulan Zakat Nasional Naik 10% pada 2025

Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Saidah Sakwan menyatakan, program Lumbung Pangan Sukabumi menjadi contoh nyata pemberdayaan masyarakat melalui sektor pertanian yang terintegrasi dengan distribusi zakat.

"Lumbung Pangan Sukabumi tidak hanya menyediakan pangan berkualitas, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mustahik penerima zakat," ujar Saidah dalam keterangannya, Jumat (21/3).

BACA JUGA: Bayar Zakat Lebih Mudah dan Berdampak Melalui Lembaga Resmi

Saidah menambahkan, keberadaan Lumbung Pangan Sukabumi diharapkan menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

"Semoga ke depannya makin banyak petani yang terbantu, tercipta lapangan pekerjaan, dan kesejahteraan mustahik meningkat," tambahnya.

BACA JUGA: Pertama Kali di Indonesia, Fasset Hadirkan Zakat Kripto

Salah satu petani binaan BAZNAS, Teddy, mengungkapkan manfaat yang dirasakan sejak bergabung dalam program ini.

Menurutnya, hasil kerja para petani tak hanya meningkatkan penghasilan pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Beras yang kami hasilkan terdiri dari tiga jenis beras organik dengan kualitas yang ramah lingkungan," kata Teddy.

Pendamping petani, Erick Mulyana, menuturkan bahwa pendampingan menjadi bagian integral dalam Lumbung Pangan Sukabumi.

Para petani yang awalnya penerima zakat kini diberdayakan menjadi bagian dari sistem produksi yang berkelanjutan.

"Kami mengadakan pertemuan rutin untuk membangun komunikasi, sehingga para petani tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi tetapi juga memahami pentingnya zakat," ujar Erick. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler