jpnn.com, PASURUAN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan terus berupaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya peternak.
Upaya yang dilakukan antara lain melalui berbagai program kerja sama yang fokus pada peningkatan nilai tambah dan daya saing produk peternakan.
BACA JUGA: Peran Kementan Menjaga Ketahanan Pangan-Regenerasi Petani di Kalsel
Mentan Syahrul menyebutkan peluncuran hilirisasi peternakan di Pasuruan, berupa produksi perdana susu dan keju organik menjadi salah satu langkah nyata Kementerian Pertanian (Kementan).
“Ini menjadi langkah pasti bagi Indonesia. Negara kita negara besar dengan berbagai produk pertanian yang sangat berpotensi," kata Mentan Syahrul saat berada di Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan (KPSP) yang berlokasi di Nongkojajar, Pasuruan.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo Minta Akses Pupuk untuk Pertani Dipermudah
Produksi susu organik dan hilirisasi keju organik pertama di Indonesia juga merupakan bukti hasil kerja sama negara Indonesia-Denmark.
Mentan Syahrul berharap kerja sama ini dapat mendorong peternak untuk berperan dan melakukan replikasi peternakan sapi perah organik di wilayahnya.
“Ini menjadi bukti bahwa peternakan kita mampu menjadi sumber kekuatan yang berpotensi bagi bangsa ini. Keju dan susu kita tidak kalah enak, tentu harus ada upaya-upaya untuk memperkuat ini, mulai dari budidayanya agar kualitasnya semakin baik hingga nantinya layak menembus pasar ekspor,” terangnya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menambahkan produk organik komoditas peternakan Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan melalui konsep back to nature.
Dia menyampaikan pemerintah juga telah menetapkan Peta Jalan Pengembangan Persusuan Organik Nasional Tahun 2022-2026, sehingga pengembangan susu organik di Indonesia dapat didorong secara maksimal dan mampu menembus pasar ekspor dunia.
"Kami harap para peternak sapi perah organik lainnya dapat menghasilkan berbagai jenis produk olahan yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan nilai tambah serta daya saing, baik di dalam maupun di luar negeri,” ujar Dirjen Nasrullah.
Sementara itu, Chargée d’affairs a.i. (Acting Ambassador of Denmark), Per Brixen menyampaikan pemerintah negaranya bangga dapat mendukung komitmen kuat pemerintah Indonesia dan para peternak.
Selain itu juga mendukung pengusaha perintis untuk mengembangkan produk susu organik di Indonesia sehingga dapat mencapai peluang ekspor baru, meningkatkan pendapatan peternak dan mengatasi tantangan lingkungan.
"Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari penggagas munculnya susu organik di Indonesia. Semoga hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan para peternak," ujar Per Brixen.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, lokasi pilot project pengembangan susu organik yang ada di KPSP Setia Kawan Pasuruan ini sejak dikonversi menjadi peternakan organik pada 2021, memiliki target produksi di tahun ini mencapai 32 ribu liter susu organik segar.
Susu organik segar sebanyak itu akan diolah menjadi 3 ton keju organik.
Kemudian proyeksi untuk 3 tahun ke depan (tahun 2026) produksi susu organik segar tahunan akan mencapai 1,5 juta liter dan keju organik sebanyak 157 ton.
Target produksi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha peternakan sapi perah organik untuk menghasilkan produk berkualitas yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia. (mrk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi