Lupakan Kasus Penyadapan, RI-Australia Sepakati Cari Peluang Kerjasama Baru

Rabu, 04 Juni 2014 – 23:49 WIB

jpnn.com - BATAM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbot sepakat membahas kembali kerja sama yang lebih efektif bagi kedua negara. Ini dibahas dalam pertemuan PM Tony Abbot dengan Presiden di Batam, Rabu, (4/6).

Langkah ini dilakukan setelah ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang sempat mengganggu hubungan bilateral Indonesia dan Australia, yaitu kasus penyadapan telepon pada 2013 lalu.

BACA JUGA: Jokowi Menang di Jateng, Jabar, Jatim, Prabowo di Jakarta-Banten

"Semangat kita adalah mencari solusi untuk permasalahan seperti itu. Kami juga yakin bisa menemukan peluang-peluang kerja sama yang baru. Contohnya kerja sama intelijen yang sangat diperlukan kedua negara dan kerja sama militer yang bisa ditingkatkan," kata Presiden seperti dilansir dari laman resmi Setkab, Rabu malam.

Kerjasama dilakukan dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi, ketahanan pangan, dan pendidikan.

BACA JUGA: KontraS: Kritik Pelanggaran HAM Bukan Berarti Dukung Jokowi

Pertemuan ini merupakan yang kali pertamanya sejak memburuknya hubungan kedua negara sebagai dampak kasus penyadapan percakapan telepon di lingkungan Istana Kepresidenan oleh intelijen Australia, tahun lalu.

Selama setengah jam, kedua kepala pemerintahan ini mengadakan pertemuan untuk memperbaiki hubungan, sekaligus normalisasi menuju proses saling percaya.

BACA JUGA: Kemdagri Belum Terbitkan Izin Cuti Kampanye Kepala Daerah

"Bangsa Indonesia dan Australia ingin terus bersahabat," sambung Presiden.

Menurut SBY, hubungan baik kedua negara akan membawa manfaat yang besar bagi kedua belah pihak.

"Hampir sejuta wisatawan Australia berkunjung ke Indonesia. Dan ada lebih dari 150 ribu mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia. Selain itu kita telah sepakat untuk terus mencari peluang-peluang baru," tegas Presiden.

Turut mendampingi Presiden pertemuan itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silahi, dan Seskab Dipo Alam.(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Luhut Sebut Prabowo Sering Marah Tanpa Alasan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler