JAKARTA - Terungkapnya kasus dugaan suap impor daging sapi bisa menjadi pintu masuk untuk mengungkap kasus-kasus lain di Kementerian Pertanian (Kementan). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini tengah mendalami kajian mengenai korupsi di sektor ketahanan pangan.
"Kita memang sedang membuat kajian tentang ketahanan pangan. Bisa saja dari situ terungkap kasus-kasus lain," kata Juru Bicara KPK Johan Budi S.P. di Jakarta, Sabtu (2/2).
Kementan tengah menjadi sorotan setelah KPK mengungkap kasus dugaan suap terkait dengan kuota impor daging sapi dengan tersangka mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Anggota DPR tersebut menjadi tersangka setelah pria yang diduga orang dekatnya, Ahmad Fathanah, tertangkap tangan menerima uang Rp 1 miliar dari dua direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi.
Keempatnya telah ditahan di empat rutan berbeda. KPK memiliki bukti kuat adanya komunikasi antara Luthfi dan kolega separtai, Suswono, yang kini menjabat menteri pertanian. Komunikasi melalui telepon tersebut membahas penyerahan uang dari PT Indoguna Utama, perusahaan importer daging sapi, kepada Luthfi. Menurut KPK, uang Rp 1 miliar itu merupakan bagian dari komitmen Rp 40 miliar untuk memuluskan rekomendasi kuota impor daging sapi tahun 2013.
Suswono telah membantah adanya pembicaraan mengenai penyerahan uang tersebut. Menurut mantan anggota komisi pertanian DPR tersebut, komunikasi dengan Luthfi hanya membahas masalah kepartaian biasa. Masalah impor daging sapi bukan satu-satunya kasus yang muncul di Kementan.
Sejak tahun lalu KPK tengah mengembangkan penyelidikan kasus dugaan penyelewengan tender pupuk. "Penyelidikannya masih berjalan," ucap Johan.(sof/c10/nw)
"Kita memang sedang membuat kajian tentang ketahanan pangan. Bisa saja dari situ terungkap kasus-kasus lain," kata Juru Bicara KPK Johan Budi S.P. di Jakarta, Sabtu (2/2).
Kementan tengah menjadi sorotan setelah KPK mengungkap kasus dugaan suap terkait dengan kuota impor daging sapi dengan tersangka mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Anggota DPR tersebut menjadi tersangka setelah pria yang diduga orang dekatnya, Ahmad Fathanah, tertangkap tangan menerima uang Rp 1 miliar dari dua direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi.
Keempatnya telah ditahan di empat rutan berbeda. KPK memiliki bukti kuat adanya komunikasi antara Luthfi dan kolega separtai, Suswono, yang kini menjabat menteri pertanian. Komunikasi melalui telepon tersebut membahas penyerahan uang dari PT Indoguna Utama, perusahaan importer daging sapi, kepada Luthfi. Menurut KPK, uang Rp 1 miliar itu merupakan bagian dari komitmen Rp 40 miliar untuk memuluskan rekomendasi kuota impor daging sapi tahun 2013.
Suswono telah membantah adanya pembicaraan mengenai penyerahan uang tersebut. Menurut mantan anggota komisi pertanian DPR tersebut, komunikasi dengan Luthfi hanya membahas masalah kepartaian biasa. Masalah impor daging sapi bukan satu-satunya kasus yang muncul di Kementan.
Sejak tahun lalu KPK tengah mengembangkan penyelidikan kasus dugaan penyelewengan tender pupuk. "Penyelidikannya masih berjalan," ucap Johan.(sof/c10/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Makassar, Juard dan Ahmad Dikenal Pengusaha Sukses
Redaktur : Tim Redaksi