JAKARTA--Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah terguncang tsunami di internalnya setelah Luthfi Hasan Ishaaq jadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, Presiden PKS yang baru mengundurkan diri itu yakin, partainya masih akan berjaya di tahun 2014.
"Meskipun saya sudah tidak bisa lagi menjalankan roda organisasi partai, tapi amanat di Munas PKS mengamanatkan PKS pada 2014 masuk dalam tiga besar. Insya Allah bisa," ujar Luthfi di gedung KPK, Jakarta, Kamis (31/1). Ini ia ungkapkan sebelum melenggang masuk mobil tahanan yang memboyongnya ke Rumah Tahanan KPK cabang Pomdam Jaya, Guntur.
Luthfi mundur setelah dirinya dijerat KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap di proyek pengurusan imppor daging di Kementerian Pertanian.
Ia duga sebagai penerima suap bersama dengan orang dekatnya, Ahmad Fathanah. Keduanya, diduga menerima pemberian uang dari pengurus PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Perusahaan itu bergerak di bidang impor daging.
Keterlibatannya diketahui setelah peristiwa penangkapan empat orang di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (29/1) malam. Mereka yang ditangkap adalah Ahmad, Arya Effendi, Juard Effendi, dan seorang wanita bernama Maharani. Dengan barang bukti berupa uang sebesar Rp 980 juta dimobil Ahmad, Rp 10 juta di kantong Ahmad dan Rp 10 juta di Maharani.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, uang ini merupakan bagian dari uang sebesar Rp 40 miliar yang dijanjikan kepada Luthfi terkait kuota impor daging sapi.
Sedangkan, uang Rp 980 juta yang ditemukan saat penggeledahan di mobil Ahmad adalah uang muka untuk Luthfi. Anggota DPR RI Komisi I itu sudah membantah dugaan tersebut. Meski demikian, ia tetap ditahan KPK.
"Insya Allah, PKS tanpa ada saya, akan terus bekerja," pungkas Luthfi. (flo/jpnn)
"Meskipun saya sudah tidak bisa lagi menjalankan roda organisasi partai, tapi amanat di Munas PKS mengamanatkan PKS pada 2014 masuk dalam tiga besar. Insya Allah bisa," ujar Luthfi di gedung KPK, Jakarta, Kamis (31/1). Ini ia ungkapkan sebelum melenggang masuk mobil tahanan yang memboyongnya ke Rumah Tahanan KPK cabang Pomdam Jaya, Guntur.
Luthfi mundur setelah dirinya dijerat KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap di proyek pengurusan imppor daging di Kementerian Pertanian.
Ia duga sebagai penerima suap bersama dengan orang dekatnya, Ahmad Fathanah. Keduanya, diduga menerima pemberian uang dari pengurus PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Perusahaan itu bergerak di bidang impor daging.
Keterlibatannya diketahui setelah peristiwa penangkapan empat orang di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (29/1) malam. Mereka yang ditangkap adalah Ahmad, Arya Effendi, Juard Effendi, dan seorang wanita bernama Maharani. Dengan barang bukti berupa uang sebesar Rp 980 juta dimobil Ahmad, Rp 10 juta di kantong Ahmad dan Rp 10 juta di Maharani.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, uang ini merupakan bagian dari uang sebesar Rp 40 miliar yang dijanjikan kepada Luthfi terkait kuota impor daging sapi.
Sedangkan, uang Rp 980 juta yang ditemukan saat penggeledahan di mobil Ahmad adalah uang muka untuk Luthfi. Anggota DPR RI Komisi I itu sudah membantah dugaan tersebut. Meski demikian, ia tetap ditahan KPK.
"Insya Allah, PKS tanpa ada saya, akan terus bekerja," pungkas Luthfi. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mundur Sebelum Masuk Rutan Guntur
Redaktur : Tim Redaksi