JAKARTA–Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh melontarkan ancaman keras kepada peserta ujian nasional (UN) yang terlibat tawuran. Mantan Rektor ITS ini memberikan garansi tidak lulus UN.
’’Itu berlaku bagi semua peserta UN. Termasuk pelajar Madrasah Aliyah yang terbukti tawuran berpeluang tidak lulus,’’ ujar M Nuh usai menghadiri acara seminar di Universitas Al Azhar, Jakarta, Minggu (22/4).
Menurutnya nilai kelulusan itu memang bukan kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kelulusan merupakan nilai yang diperoleh peserta UN berdasarkan standar kelulusan.
Pemerintah, kata dia, telah menetapkan empat standar kelulusan UN bagi pelajar SMA dan Madrasah Aliyah. Di antaranya nilai yang diperoleh melalui ukuran moral dan tingkah laku. ’’Kalau memang tawuran itu menjadi nilai buruk bagi peserta UN, dan membuatnya tidak lulus, maka tidak boleh lulus,’’ ungkap dia.
M Nuh mengaku sangat prihatin dan kecewa dengan tindakan para pelajar tersebut. Berakhirnya UN lebih diwarnai dengan aksi kekerasan. Bahkan tak sedikit yang membawa senjata tajam.
Dia menambahkan tawuran itu sudah tak bisa ditoleransi. Tindakan kekerasan yang dilakukan para pelajar dapat dikategorikan tindak kriminal. Tak lagi sesuai nilai-nilai pendidikan.
’’Untuk apa lagi didorong-dorong. Kalau memang nilai tingkah lakunya tidak baik, kan gak perlu dipaksakan. Tidak lulus UN harus jadi pilihannya,’’ paparnya.
Kendati demikian, dia menyatakan gagalnya UN bagi pelajar yang terlibat tawuran tak berarti berakhirnya tahapan pendidikan. Peserta yang gagal masih punya peluang mengikuti model seleksi lain.
Dalam sistem pendidikan, M Nuh menyebutkan peserta UN yang tak lulus punya dua pilihan menyelesaikan studinya. Pertama mengikuti UN pada tahun berikutnya, kedua mengikuti ujian kesetaraan.
’’Bagi pelajar tak lulus UN jangan kecewa. Masih bisa berjuang mendapatkan ijazah melalui ujian kesetaraan atau UN tahun berikutnya,’’ pungkasnya.
Dengan begitu, lanjut dia, pelajar dan santri UN yang gagal karena terlibat tawuran dapat menyadari kondisinya. Kegagalan dalam seleksi UN bukan disebabkan ketidakmampuan menjawab soal saja, tapi juga perlunya menjaga tingkah laku.
Terkait pelaksaan UN bagi pelajar SMP dan Madrasah Tsanawiyah, dia memastikan tahapannya sudah berjalan baik. Semua soal sudah terdistribusikan ke lokasi masing-masing. ’’Besok tinggal kita lihat saja pelaksanaannya. Semoga tidak ada hambatan sama sekali,’’ pintanya. (rko/cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Unas SMP Tinggal Jalan
Redaktur : Tim Redaksi