jpnn.com, SIAK - Seorang remaja berinisial MA (16) tewas mengenaskan diduga akibat diterkam harimau sumatera di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Petugas gabungan sudah menemukan jejak harimau dan kepala korban saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
BACA JUGA: Pemuda 26 Tahun Ditemukan Tewas, Adik Korban Beri Kesaksian Seperti Ini
"Sudah ditemukan jejak harimau, ditemukan di sekitar lokasi," kata Kepala Urusan Humas Polres Siak Bripka Dedek Prayoga, di Siak, Rabu (1/9).
Menurut Dedek, kepala korban ditemukan sekitar 25 meter dari lokasi penemuan jasad korban pada Minggu (29/8).
BACA JUGA: Ibu Kota Baru, Prof Jimly: Nanti Mangkrak Kayak di Zaman SBY, Dikorek-korek
Selain jejak harimau juga ditemukan sejumlah bercak darah di lokasi yang berada di dekat tempat tinggal korban, pondok PT Uniseraya.
Dengan temuan itu, kata Dedek, kuat dugaan MA tewas diterkam harimau.
BACA JUGA: Novel Bamukmin Ungkap Perbedaan Yahya Waloni & Muhammad Kece
Walakin, keberadaan harimau itu hingga kini belum diketahui, meskipun Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau sudah memasang kandang jebakan beserta kameranya.
Sebelumnya dilaporkan telah terjadi penyerangan oleh harimau sumatera terhadap salah seorang pekerja perusahaan kontraktor PT Uniseraya itu.
Korban atas nama MA (16), berasal dari Kecamatan Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, dan jasadnya sudah dibawa langsung ke kampungnya.
Saksi dalam kejadian itu adalah Rustam, ayah korban yang saat itu bersama anaknya sedang memperbaiki mesin diesel yang rusak di kamp eks PT Uniseraya.
Ketika Rustam tengah sibuk memperbaiki mesin diesel, korban meminta izin kepada ayahnya untuk ke pelabuhan mencari jaringan telepon seluler karena di dekat pondok/rumah tinggal korban tidak ada sinyal.
Setelah Rustam memperbaiki mesin, dia tidak melihat anaknya kembali dan berusaha mencari anaknya dengan memanggil-manggil namanya ke arah pelabuhan.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Peserta Seleksi CPNS 2021 Daerah Ini Gratis Tes Antigen
Karena tidak ada jawaban, Rustam pergi mencari anaknya ke pinggir laut dan setelah berjalan sekitar 150 meter, saksi menemukan ponsel milik anaknya tergeletak di tanah.
Rustam melihat di sekitar lokasi terdapat banyak bercak darah yang berserakan di tanah dan bekas seretan menuju ke dalam hutan.
Melihat itu, Rustam berlari ke pondok sambil berteriak meminta tolong. Teriakan itu didengar pekerja PT Uniseraya yang datang bersama-sama untuk mencari korban.
Menurut saksi-saksi, korban diduga telah diterkam harimau pada saat lampu genset dalam keadaan padam, sehingga mereka tidak melihat peristiwa itu.
Dalam peristiwa itu, korban ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi tanpa kepala saat ditemukan pukul 23.01 WIB. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam